Ertiga dan Carry Jadi Imunitas Suzuki di Pasar Ekspor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengklaim sukses meningkatkan kinerja ekspor di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang belum rampung.

Dua produk Suzuki, yakni Ertiga dan Carry, menjadi imunitas kinerja ekspor pada November 2020. Dari total 3.957 unit yang berhasil dikapalkan, Ertiga berkontribusi paling banyak.

Tercatat MPV murah tersebut mendominasi dengan 1.414 unit, atau 35,7 persen. Setelah itu, ada pikap andalannya, yakni Carry 1.281 unit atau  32 persen.

Untuk permintaan pasar ekspor terbesar pada November, datang dari Vietnam sebesar 25 persen dari total angka eskpor Suzuki Indonesia. Sementara 20 persen lainnya dari Filipina.

Aris Yuliyantoro, Assistant Dept. Head Production Planning Control PT SIM mengatakan, dalam meningkatkan dan mempertahankan kinerja ekpor bukan hal yang mudah, terutama dalam kondisi pandemi sekarang ini.

"Kami berupaya terus melakukan ekpor ke berbagai negara sehingga di November lalu, ekspor Ertiga naik 32 persen dari bulan sebelumnya. Bahkan New Carry naik 60 persen dari Oktober," ucap Aris dalam keterangan resminya, Senin (14/12/2020).

Peningkatan volume ekspor mendorong Suzuki untuk terus memenuhi permintaan di pasar global, khususnya untuk produk unggulan yang menggunakan komponen lokal hingga 85 persen. Dengan demikian, dapat berkontribusi pada ekonomi dan pasar otomotif nasional.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pertumbuhan ekspor mobil per bulannya dapat dikatakan positif tahun ini. Walau sempat lesu, namun pada semester dua angka ekspor perlahan mulai mengalami pertumbuhan.

Sepanjang Januari hingga November 2020, Suzuki berhasil mengkapalkan 41.988 unit kendaraan yang didominasi oleh tiga produk andalannya, yakni Ertiga, Carry, dan XL7.

"Positifnya angka ekspor Suzuki All New Ertiga dan New Carry, serta model Suzuki lainnya membuktikan bahwa produk-produk Suzuki Indonesia diakui kualitasnya dan diterima oleh dunia internasional," kata Aris.