JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, nama Jorge Lorenzo disebut-sebut dalam kasus penggelapan pajak di Spanyol. Diduga bahwa juara dunia lima kali tersebut telah melakukan pencucian uang.
Disebutkan oleh surat kabar El Confidencial, Lorenzo menggunakan jaringan tersembunyi untuk memindahkan dana sebesar 856.966,50 euro atau setara Rp 14,6 miliar.
Dana sebesar itu merupakan pengalihan aset dari beberapa tempat, termasuk dari Andorra ke Swiss. Berasal dari 2013, sejak dia masih bersama Yamaha.
Dikutip dari Speedweek.com, pebalap asal Spanyol tersebut sudah menjadi incaran para otoritas beberapa kali di masa lalu.
Lorenzo pun akhirnya memberikan klarifikasi atas tuduhan tersebut melalui media sosialnya:
1. Saya tidak kenal atau pernah menggunakan jasa Mr. Alejandro Perez Calzada, yang diduga bertanggung jawab atas sistem penipuan. Mengklaim bahwa saya telah dikaitkan dengan penggelapan pajak dan pencucian uang adalah palsu dan menyesatkan serta bertujuan untuk merusak reputasi saya.
2. Saya telah tinggal di Swiss sejak 2013 dan juga membayar pajak saya di sana. Otoritas negara ini mengonfirmasi status saya sebagai wajib pajak dan mendapat informasi lengkap tentang kepemilikan saya. Tidak ada yang kabur tentang ini.
3. Mengenai otoritas pajak Spanyol, saya ingin menjelaskan bahwa saya telah membayar semua pajak yang diklaim. Namun, pengacara saya tidak puas dengan interpretasi pihak berwenang yang menganggap saya dapat dikenakan pajak di Spanyol dan telah meminta pengembalian dana sejumlah yang telah dibayarkan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/11/084200315/jorge-lorenzo-klarifikasi-soal-tudingan-penggelapan-pajak