Willty Awan, CEO PT Volta Indonesia Semesta, mengatakan, tidak melihat hal tersebut sebagai ancaman penjualan motor listrik. Justru saat ini disebut dapat merangsang kepedulian masyarakat.
"Kita harus melihat pada misi besarnya mengapa hal itu dilaukan, sebab populasi motor bensin saat ini sudah mencapai 120 juta unit. Itu sudah hampir separuh dari populasi manusia Indonesia sekitar 250 juta. Kalau kita sekarang jual motor elektrik butuh berapa lama untuk mengejar populasi itu," kata Willty kepada Kompas.com, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Jika nantinya memang banyak yang memodifikasi motor bensin jadi motor listrik, Willty mengatakan, artinya pasar motor listrik sudah tercipta dan hal itu justru bagus buat produsen motor listrik.
"Pertama ini akan mengurangi polusi yang besar, kedua, ini akan menarik masyarakat untuk mulai peduli terhadap motor listrik," katanya.
"Menurut saya itu bukan ancaman, justru semakin banyak orang menggunakan kendaraan listrik maka itu akan memacu produsen untuk mengembangkan riset dan kreatifitas," katanya.
Willty mengatakan tidak khawatir karena pasar pasti akan tumbuh dengan sendirinya asal masyarakat sudah punya kepedulian terhadap motor listrik.
"Lihat saja semisal di DKI Jakarta, begitu bus listrik sudah banyak, taksi juga sudah pakai listrik, awareness naik, orang sudah lebih yakin (dengan kendaraan listrik) karena ternyata sudah banyak yang pakai," katanya.
Willty mengatakan justru menyambut baik Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 65 Tahun 2020 tentang konversi sepeda motor bensin menjadi motor listrik.
"Saya tidak khawatir dan justru menyambut baik langkah seperti ini. Karena APM sendiri tidak mungkin sanggup memakan semua pasar itu sendirian karena tingkat edukasi dan sosialiasinya itu masih berat," katanya.
Mahal
Senada dengan Volta yaitu Viar, yang sudah lebih dulu terjun ke pasar motor listrik mengatakan motor konversi butuh biaya tidak sedikit.
Frengky Osmond, Marketing Communication PT Triangle Motorindo, yang menjual motor listrik Viar Q1 optimis kebijakan konversi ini tidak bakal jadi duri dalam daging.
"Saya pikir tidak, sebab jumlahnya tidak masif karena itu modifikasi. Kalau dipikir nilai modifikasi dari combustion engine untuk ke elektrik, peralihan ini biayanya lumayan besar," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/07/112200215/volta-sambut-baik-peraturan-konversi-motor-listrik-pemerintah