JAKARTA, KOMPAS.com - Skutik entry level cenderung mengarah ke skutik yang harganya paling terjangkau. Contohnya, di Yamaha ada Gear 125 dan di Honda ada BeAT.
Meski demikian, Yamaha mengatakan keberatan jika Gear 125 dibanding-bandingkan dengan BeAT. Meski harganya mirip-mirip, tapi kapasitas mesin yang ditawarkan berbeda.
Antonius Widianto, Manager Public Relation dan Yamaha Riding Academy PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, Gear 125 bukan lawan BeAT sebenarnya. Sebab, secara produk, kompetitor bermain di 110 cc.
"Mungkin karena Yamaha paling kecil punya 125 cc, konsumen akhirnya membandingkan dengan 110 cc milik kompetitor. Kami ingin mengedukasi konsumen, motor 125 cc yang Yamaha punya, selain irit, juga bertenaga," kata Anton, kepada wartawan, di sela-sela test ride Gear 125 di Sentul, Bogor, Kamis (3/12/2020).
Anton menambahkan, Yamaha memang sudah memutuskan tidak lagi bermain di 110 cc. Dengan minimal mesin 125 cc, menurutnya, konsumen lebih bisa menang banyak dengan mesin yang lebih powerful, tenaganya lebih besar tapi tetap irit.
"Kalau memang mau dibandingkan, harusnya sesama 125 cc, bukan yang 110 cc," kata Anton.
Menurut Anton, jika Yamaha ikut membuat motor 110 cc, ujung-ujungnya akan menjadi bahan untuk dibanding-bandingkan.
"Mungkin yang paling sering fuel consumption, mungkin secara logika tetap irit 110 cc. Kenapa Yamaha tidak bermain 110 cc? Karena kita ingin memberikan diferensiasi kepada konsumen, kalau hanya 110 cc atau hanya mengejar irit, ya iritnya saja yang didapat," ujar Anton.
Dengan mesin Bluecore 125 cc, Anton mengklaim lebih banyak yang didapat konsumen. Tidak hanya irit, tapi juga tetap bertenaga, karena mesinnya 125 cc.
Yamaha membanderol Gear 125 mulai dari Rp 16.750.000 (OTR Jakarta). Sedangkan Honda, membanderol BeAT mulai dari Rp 16.450.000 (OTR Jakarta).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/04/143144915/yamaha-tak-mau-gear-125-dibandingkan-dengan-honda-beat