JAKARTA, KOMPAS.com - Meski lahir sebagai city car, namun varian Brio Satya masuk dalam segmentasi mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC). Artinya, tampilan dan fitur juga tak sebaik dengan Brio RS yang merupakan versi tertingginya.
Nah, usai membahas ekterior, giliran mengulik sedikit interiornya. Seperti diketahui, meski bukan barang baru, namun di tengah pandemi Covid-19, Satya menjadi produk yang sangat membantu penjualan Honda, bahkan menjadi tulang punggung utama.
Lantas apa saja yang ditawarkan Brio Satya CVT di balik eksteriornya. Pertama kali membuka pintu, mata pengendara akan langsung disajikan pemandangan dasbord memanjang, yang dibalut warna hitam dengan sentuhan aksen krom di kisi-kisi air conditioner (AC).
Sebenarnya ini juga bukan hal baru karena sudah digunakan pada model facelift sebelumnya.
Secarah keseluruhan, kemasan interior dari LCGC termahal yang dipasarkan sebesar Rp 170,1 juta ini memang jauh dari kata mewah, atau lebih tepatnya sederhana.
Meski sudah dilengkapi immobilizer dan remote, namun untuk mangaktifkan mesin tetap perlu menggunakan anak kunci.
Namun demikian, bila diperhatikan secara jeli, ada beberapa fitur modern yang masih diaplikasikan oleh Honda. Pertama dari kontrol AC yang sudah mengusung digital, pada kemudi juga sudah ada tombol audio yang mudah diakses dengan ibu jari.
Sayangnya, untuk instalasi audio memang masih konvensional, jangan harap sudah mengaplikasi model layar sentuh.
Namun demikan, perangkat 2DIN lansiran Pioneer ini sudah cukup dilengkapi ragam konektivitas, mulai USB, port USB, sampai AUX-IN.
Ada juga fitur Mixtrax yang bisa dikoneksikan dengan ponsel, namun sebelumnya harus mengundung aplikasinya sendiri.
Beranjak ke sisi kenyamanan, walau bentuknya mengusung konsep mobil kota, namun urusan kelapangan pada baris pertama dan kedua jauh lebih baik dari versi sebelumnya.
Hal tersebut tak lepas dari wheelbase-nya yang melar 60 mm dibandingkan versi lawas, tak heran bila kaki penumpang dewasa kini lebih nyaman.
Meski demikian, Honda tetap meyelaraskan Satya CVT sebagai LCGC, karena itu model joknya pun masih terbungkus bahan fabrik dengan kelir yang terang.
Sementara headrest juga masih menggunakan model "pocong" yang dibuat menyatu pada baris pertama, sementara untuk baris kedua dirancang terpisah.
Ubahan posotif lainnya juga bisa dilihat dari ruang bagasi yang saat ini bisa dibilang lebih lapang dari generasi sebelumnya. Berdasarkan data, Brio Satya CVT memiliki kapasitas bagasi hingga 258 liter, lebih besar 84 liter dari generasi sebelumnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/04/134100815/intip-kesederhanaan-kabin-honda-brio-satya-cvt