JAKARTA, KOMPAS.com - Laga Formula 2 di Bahrain menjadi pil pahit bagi Sean Gelael. Pebalap asal Indonesia dari tim DAMS tersebut gagal meraih poin di Race 2 atau Sprint Race F2, lantaran kesalahan strategi.
Akibatnya, Sean harus puas menyentuh garis finis pada urutan ke-14. Padahal sejak awal balap dimulai, pebalap Jagonya Ayam itu sudah cukup baik hingga menempati posisi kedelapan.
Kesempatan untuk mendapat poin pun cukup terjaga, namun seketika sirna ketika terjadi insiden antara Callum Illot dari UNI Virtuosi Racing dan Jehan Daruvala dari Carlin.
Sean dan rekan satu timnya, Dick Ticktum, diminta untuk masuk ke pit dan melakukan pergantian ban setelah Virtual Safety Car (VSC) keluar mengurus insiden yang terjadi tersebut.
Dengan anggapan ban hard lebih menguntungkan dibandingkan medium, Tim DAMS akhirnya memutusakan Sean dan rekannya menggunakan ban tersebut. Namun hal tersebut justru menjadi strategi yang salah.
Selepas pit stop, posisi Sean dan Ticktum melorot jauh. Mereka sulit beranjak naik karena kecepatan pebalap di delapan besar dengan ban hard rata-rata relatif sama dengan mereka yang kemudian pakai medium.
"Pit stop tidak berguna karena strategi kami salah. Saya tidak melihat masalah kami terselesaikan," ujar Sean dalam keterangan resminya, Minggu (29/11/2020).
Pebalap Rusia, Robert Shwartzman (PREMA) memenangi Sprint Race. Dia ditemani rekan senegaranya, Nikita Mazepin (HitechGP), dan Louis Deletraz (Swiss/Charouz Racing) di podium. Seri terakhir Kejuaraan FIA Formula 2 2020 digelar pekan depan di tempat sama dalam tajuk Sakhir Grand Prix.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/30/104200015/poin-sean-gelael-kandas-akibat-salah-strategi-