JAKARTA, KOMPAS.com - Motor matik atau skuter matik (skutik) saat ini banyak diminati masyarakat. Salah satu alasannya adalah penggunaannya yang praktis karena menggunakan Countinuously Variable Transmission (CVT) sebagai sistem penggerak motor. Sehingga tidak harus mengoper gigi atau transmisi ketika dikendarai.
Kendati demikian, masih banyak pemilik skutik yang tidak mengendarai motornya dengan cara yang tepat. Kebiasaan yang paling sering dilakukan, misalnya menarik gas bersamaan dengan tuas rem. Terutama bagi mereka yang baru bisa atau masih belajar berkendara.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi mengatakan, menarik gas bersamaan dengan menarik tuas rem akan menimbulkan dampak yang sangat fatal terhadap bagian CVT.
“Terutama bagian kampas kopling ganda yang akan cepat habis atau terbakar karena harus bergesekan dengan mangkoknya. Selain itu, dampak lain yang ditimbulkan adalah kampas rem akan cepat habis,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/11/2020).
Ribut mengatakan, untuk pengecekan CVT biasanya dilakukan sekitar empat bulan pemakaian atau setelah 8.000 km. Namun, jika teknik berkendaranya tidak tepat seperti itu, yakni menarik gas sambil menekan rem, maka pengecekan harus dilakukan lebih awal.
Oleh karena itu, Ribut menyarankan, berkendaralah sewajarnya mengendarai motor pada umumnya. Jika ingin melaju, maka tarik gas secukupnya tanpa menarik tuas rem. Begitupun sebaliknya. Jika ingin berhenti, maka tarik tuas rem seiring menutup tekanan gas.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/30/090200115/kebiasaan-buruk-pengendara-motor-matik-tarik-gas-sambil-ngerem