Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati Bahaya Hyroplaning Saat Mengemudi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur beberapa daerah belakangan ini membuat potensi kecelakaan saat berkendara meningkat. Beragam kemungkinan risiko kecelakaan di jalan raya dapat terjadi saat hujan.

Salah satunya adalah pengemudi akan bertemu dengan kondisi hydroplaning atau aquaplaning. Kondisi ini adalah hilangnya daya cengkeram ban pada aspal yang terjadi pada mobil.

Dalam kondisi tertentu hydroplaning bisa memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang fatal.

Seperti kejadian yang terjadi di Tol Brebes Km 273. Di mana dalam video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan mobil SUV mengalami hydroplaning saat berkendara di tengah hujan. 

Menurutnya, yang dapat dilakukan oleh pengemudi adalah dengan cara mengurangi kecepatan kendaraan ketika melintas di jalan yang ada genangan airnya.

“Agar tidak mengalami hydroplaning, hindari melibas genangan dengan kecepatan tinggi. Kemudian, sebelum berkendara dalam kondisi hujan atau jalan basah, pemilik mobil sebaiknya perhatikan tekanan udara pada ban,” ujar Zulpata beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Zulpata melanjutkan, dengan kondisi tekanan udara yang pas maka pengendalian kendaraan akan semakin bagus. Selain itu, sistem pengeram juga akan bekerja dengan maksimal.

“Tekanan udara baik dalam kondisi jalan basah atau kering sebaiknya sesuai dengan yang direkomendasikan. Jika ban telapaknya sudah gundul (aus) sebaiknya segera kurangi kecepatan kendaraan,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/24/152518715/hati-hati-bahaya-hyroplaning-saat-mengemudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke