JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan ban asal Perancis, Michelin, beberapa waktu lalu sempat mengenalkan ban dengan teknologi terbarunya yang disebut Unique Puncture-Proof Tyre System atau Uptis.
Sesuai dengan namanya, keunikan dari ban tersebut karena tak menggunakan udara. Dengan demikian, otomatis tak perlu repot mengecek tekanannya, apalagi khawatir soal kasus ban pecah.
Pengujian atas ban Michelin Uptis sendiri sudah dimulai, dan digadang-gadang akan digunakan pertama kali pada mobil listrik asal Amerika, yakni Chevrolet Bolt.
Lantas apakah nantinya akan dipasarkan secara umum, termasuk di pasar Indonesia. Menjawab hal ini, Kartika Susanti, Head of Public Affair and Press Relation PT Michelin Indonesia, mengatakan bila Uptis masih dalam tahap pengembangan.
"Sampai saat ini masih dalam pengembangan, jadi memang belum dirilis. Rencananya paling awal sudah bisa dirilis pada 2024, bila memang tidak ada kendala," ucap Kartika dalam sesi konferensi pers virtual belum lama ini.
Sementara itu Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi mengatakan, bila tidak menutup kemungkinan ban tanpa udara itu hadir di Indonesia bila memang pasarnya ada.
Namun memang waktunya masih sangat jauh, karena dibutuhkan juga riset serta pengetesan tersendiri untuk di Indonesia terhadap ban tanpa udara tersebut.
"Riset tidak ada karena tidak ada RnD di Indonesia. Tapi apa cocok atau tidak, nanti saat sudah lepas sebagai ban produksi massal, saya pastikan kami akan langsung menguji Uptis, tapi itu bisa 5 hingga 6 tahun ke depan," ucap Rozi.
Seperti diketahui, sebelumnya kendaraan TNI Angkatan Darat juga sudah mulai mengaplikasi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh Poltekad Kokdiklat TNI AD.
Bahkan dikliam sudah melewati beberapa pengetesan. Mulai dari papan berpaku, medan bebatuan, sampai diuji tembak menggunakan peluru.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/23/192551115/michelin-bakal-uji-ban-tanpa-udara-di-indonesia