PORTIMAO, KOMPAS.com - Absennya Marc Marquez di awal musim diprediksi jadi berkah buat tim dan pebalap lain. Salah satunya ialah Ducati yang beberapa tahun ini menjadi runner up.
Tapi ada daya MotoGP 2020 punya kejutan tersendiri. Andrea Dovizioso justru melempem di musim ini. Di sisi lain Suzuki berjaya mengantarkan Joan Mir menjadi juara dunia 2020.
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti, mengatakan, Ducati memang jadi salah satu favorit peraih gelar, tapi banyak faktor yang menghambat skuad Borgo Panigale musim ini.
“Kecelakaan yang dialami Marc, kami jadi salah satu kandidat juara di kejuaraan ini karena dalam tiga tahun terakhir kami berada di urutan kedua di belakangnya bersama Dovizioso," kata Ciabatti mengutip Tuttomotoriweb, Minggu (22/11/2020).
"Tapi menurut saya format kejuaraan, (jadwal) balapan yang mepet, sulitnya adaptasi motor kami dengan ban belakang baru Michelin dan gaya berkendara membuat kami sulit untuk tetap di depan,” katanya.
Ciabatti mengatakan, motor kurang cocok dengan ban belakang baru dari Michelin. Jumlah seri berkurang banyak dan pengembangan motor akhirnya juga tidak maksimal.
“Secara umum sulit bagi kami untuk beradaptasi dengan kondisi trek, dalam kasus kami, kami menderita saat grip sedikit. Tapi kami telah belajar banyak tahun ini dan saya pikir kami punya beberapa ide untuk tahun depan," katanya.
Musim depan Ducati akan mengandalkan pebalap satelit yang naik kelas, yaitu Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Adapun Dovi memilih vakum dan Danilo Petrucci pindah ke Tech3 KTM.
"Tahun depan kami akan memiliki pebalap baru di tim resmi dan juga di Pramac. Besok akan menjadi waktu perpisahan dan dari sudut pandang persahabatan itu tidak akan mudah," katanya.
"Kami harus melihat ke depan, dan saya pikir kami memiliki beberapa ide untuk dikembangkan. Kami berharap tahun depan kami bisa lebih konsisten karena itu satu-satunya cara menang kejuaraan,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/22/152047115/performa-ducati-buruk-di-musim-ini-bosnya-salahkan-ban