JAKARTA, KOMPAS.com - Digelar secara digital, Michelin Indonesia kembali mengadakan kampanye keselamatan dalam berkendara melalui kegiatan Michelin Safe Mobility 2020 #AmanBersamaMichelin #BergerakAman.
Dalam acara ini yang didukung oleh Federasi Automobil International (FIA) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut, Michelin mengajak seluruh pengguna jalan untuk tetap patuh pada prinsip-prinsip keselamatan saat berkendara dengan moda apapun.
Terutama saat pandemi Covid-19 yang mana kepadatan lalu lintas cenderung berkurang.
Steven Vette, Presiden Direktur Michelin Indonesia menyampaikan, bila kampanye yang dilakukannya merupakan bagian dari komitmenuntuk mendukung Sustainable Development Goals, yakni mengurangi jumlah kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas jalan serta menyediakan akses ke sistem transportasi yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan.
"Michelin secara aktif mengkampanyekan tentang keselamatan sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung UN Sustainable Development Goals untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan dan mewujudkan akses mobilitas bagi semua kalangan," kata Steven dalam webinar yang dihelat pada Kamis, (19/11/2020).
Khusus tahun ini di tengah pandemi, kampanye digelar secara virutal melalui webinar yang diselengarakan sebanyak tiga sesi, yakni 21 November, 28 November, dan 5 Desember 2020.
Masing-masing diisi dengan beberapa pembicara dan dengan tiga tema utama, yaitu mobilitas yang aman, keselamatan berkendara, dan bergerak dengan aman.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 tentang keselamatan jalan, jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia tetap masih sangat tinggi, yaitu 1,35 juta orang per tahun.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (UN Sustainable Development) dari PBB telah menargetkan mengurangi separuh jumlah kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas jalan pada tahun 2020 secara global.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jakarta Anondo Eko mengatakan, ada banyak faktor yang mempengaruhi risiko kecelakaan di jalan, namun paling utamanya adalah prilaku berkendara.
Sementara salah satu faktor terpenting yang dapat meminimalisir adalah kondisi kendaraanya, baik mesin, rem, dan ban.
"Selain itu, aksesoris kendaraan juga terkadang bisa menimbulkan resiko baik untuk kendaraan itu sendiri atau kendaraan lain, misalnya lampu yang terlalu silau atau aksesoris di setir yang menghalangi airbag. Hal- hal seperti ini dapat dicegah dengan pengecekan atau servis rutin, memilih produk atau aksesoris terbaik yang sesuai dengan kendaraan masing- masing," kata Eko.
Sedangkan Customer Engineering Support Michelin Indonesia Mochammad Fachrul Rozi, mengimbau agar pengendara secara rutin memeriksa kondisi ban.
Hal tersebut karena ban merupakan komponen vital yang langsung bersentuhan dengan aspal.
"Minimal setiap dua minggu sekali, periksa tekanan udara ban dan pastikan untuk mengikuti ikuti standar yang telah ditetapkan pabrikan mobil," kata Rozi.
Tak hanya itu, Michelin juga memberikan layanan cek ban gratis bekerjasama dengan toko mitra Michelin yaitu Lautan Ban, Permaisuri Ban, dan B-Quik pada 14-15 November dan 21-22 November 2020.
Melalui layanan cek ban gratis ini, Michelin berharap dapat mengedukasi pengendara tentang pentingnya memeriksa tekanan angin dan kondisi ban secara rutin untuk memastikan keselamatan berkendara.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/19/184100715/tekan-jumlah-kecelakaan-michelin-gelar-kampanye-keselamatan