JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini tengah viral foto kecelakaan yang melibatkan Daihatsu Ayla dan Honda CBR1000RR yang terjadi di Purwokerto. Dalam postingan tersebut, terlihat moge 1000 cc itu terkapar setelah diseruduk mobil LCGC.
Seperti yang diungkapkan oleh korban yang juga pengendara Honda CBR1000RR melalui media sosial pribadinya, pria bernama Dimas tersebut mengatakan hal itu bermula saat pengemudi Ayla tidak terima lantaran merasa digeber olehnya.
Hingga terjadi aksi kejar-kejaran dan berujung penabrakan oleh pengemudi Ayla.
Terkait hal ini Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan, setiap pengendara harus mengemudi dengan akal sehat, sebab dengan konflik di jalan tidak akan ada untungnya.
“Cari musuh itu paling mudah di jalan raya, tapi masalahnya semua yang ada di jalan raya itu pengemudi bukan petarung. Jadi kalau ketemu apesnya, lawan yang diajak berantem lebih kuat atau kalah, akhirnya bukan siapa yang menang atau kalah tapi yang jadi korban bisa melaporkan tindakan pidana,” ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Sony melanjutkan, berkendara itu bukan hanya perihal putar-putar kemudi, tapi juga harus bisa mengontrol emosi.
“Pikirkan resiko terburuk dari akibat salah bereaksi (negatif), karena menyesal kemudian tidak ada gunanya. Jadi pastikan siap tidak hanya secara fisik tapi juga mental,” katanya.
Terakhir, Sony menyarankan untuk menghormati pengguna jalan lain agar terhindar dari konflik.
“Seperti contoh saat berkendara kecepatan harus disesuaikan dengan aturan yang ada, bermanuver halus serta sesuai dengan etika,” jelas Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/19/151640015/kasus-ayla-tabrak-cbr1000rr-ingat-lagi-pentingnya-jaga-emosi