JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) berencana untuk memperluas pasar kendaraan elektrifikasi di dalam negeri melalui kehadiran mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) mulai tahun depan.
Hanya saja, BEV belum bisa digapai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia karena tingkat keterjangkauannya sangat tinggi, mulai dari harga, kebutuhan listrik rumah, dan sebagainya.
"Kami akan menghadirkan kendaraan listrik untuk pasar retail melalui brand Lexus. Sebab, dari studi kami yang paling siap untuk menyerap teknologi tersebut ialah segmen premium," kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy dalam konferensi virtual, Rabu (18/11/2020).
"Harapannya, semakin banyak masyarakat yang merasakan dan memanfaatkan era elektrifikasi di tanah air," tambah dia.
Pihak Toyota masih menutup rapat mengenai informasi model maupun jenis kendaraan yang dikeluarkan nanti. Tapi berdasarkan bocoran yang diperoleh Kompas.com dan diperkuat pada salah satu lembar presentasi perseroan, terlihat bahwa mobil tersebut ialah Lexus UX 300e.
Lagipula, Lexus UX 300e merupakan satu-satunya BEV yang dimiliki oleh merek premium dari Toyota hingga saat ini. Menjalani debut pada 22 November 2019, mobil sudah dipasarkan di Eropa dan China.
Masuk dalam kategori sport utility vehicle (SUV), kendaraan dengan lima penumpang itu memiliki panjang 4.495 mm, lebar 1.840 mm, tinggi 1.545 mm, serta jarak sumbu roda 2.640 mm.
Adapun pada bagian dapur pacunya, mobil dibekali motor listrik model 4K yang mampu memberi daya puncak sebesar 204 PS dan torsi maksimum 300 Nm. Sumber tenaganya berasal dari baterai lithium ion dengan kapasitas 54,3 kWh.
Berdasarkan klaim NEDC, saat baterai penuh Lexus UX 300e bisa melesat sejauh 400 kilometer. Di pasar Eropa, Lexus UX 300e dibanderol sekitar Rp 835 jutaan.
Bicara pengisian daya baterai, mobil membutuhkan daya listrik bertegangan 6,6 kW pada pengisian standar (AC) dan 50 kW untuk quick charge (DC).
Strategi Toyota memasarkan BEV perdana lewat merek premium Lexus juga terkait dengan minimnya infrastruktur cas baterai mobil listrik yang masih minim. Kalau mau cas mobil ini di rumah, wajib memiliki daya rekomendasi di atas 2.200 watt.
Syarat tak tertulis itu tak jauh berbeda dengan mobil listrik murni Hyundai Ioniq. Tujuannya, agar pengisian daya di rumah bisa optimal dan tidak ada putus daya secara paksa ke mobil.
Pasalnya, daya listrik rumahan warga Indonesia mayoritas berada di bawahnya (450-1.300 watt).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/19/080200015/lexus-ux-300e-calon-mobil-listrik-perdana-toyota-indonesia