Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan bila mobil lansiran tahun 2000 ke atas, rata-rata memiliki kompresi yang tinggi, sebab itu dibutuhkan juga BBM yang memiliki oktan tinggi.
"Jadi gini, mobil baru dengan mesin-mesin kompresi yang rata-rata saat ini sudah 11 dan lainnya, sudah pasti dibutuhkan oktan tinggi untuk mengimbanginya," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).
"Kenapa, karena semakin tinggi oktan semakin panjang pembakarannya, titik apinya juga makin tinggi yang membuat pembakaran lebih sempurna," kata dia.
Menurut Bambang, bila mobil dengan kompresi tinggi dijejali dengan BBM jenis Premium, dampaknya sudah pasti sebaliknya. Pembakaran tidak akan optimal dan menimbulkan knocking alias ngelitik.
Akumulasi dari semua efek yang terjadi tersebut, akan berimbas pada performa mesin mobil baru dengan kompresi tinggi yang loyo alias tak bertenaga.
Dampak dari tarikan berat, pedal gas pun akan sering dinjak lebih dalam yang membuat penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.
"Kalau ditanya bisa pakai Premium, bisa-bisa saja, tapi ya ada konsekuensinya, baik jangka pendek dan panjang. Jadi disarankan menggunakan BBM yang sesuai pabrikan saja, minimal itu RON 92," ucap Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/16/071200515/ini-alasan-kenapa-konsumsi-bbm-mobil-baru-yang-pakai-premium-jadi-boros