JAKARTA, KOMPAS.com - Ditolaknya relaksasi pajak nol persen serta kondisi pandemi Covid-19 yang belum rampung sampai saat ini, membuat performa penjualan mobil secara nasional belum optimal.
Berkaca dari kondisi tersebut, ditambah dengan resesi ekonomi yang terjadi, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akhirnya melakukan revisi target penjualan yang awalnya 600.000 unit hingga akhir 2020.
"Meski sekarang ini ada indikasi ke arah positif, namun memang harus diakui kondisinya masih berat. Jadi sekarang (target) kita di 525.000 unit, karena memang recovery-nya ini lambat ya," ujar Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Menurut Kukuh, penetapan revisi target yang dilakukan saat awal pada kisaran 600.000 unit hingga akhir 2020, dilakukan dengan prediksi masalah Covid-19 dapat terkendali setidaknya pada pertengahan tahun.
Namun kenyataannya, Covid-19 masih terus berlanjut. Apalagi pada beberapa bulan lalu kembali diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara ketat yang membuat penjualan kembali melambat.
Hingga bulan kesembilan, penjualan mobil secara ritel diangkat 407.830 unit. Lalu dari data yang diberikan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) beberapa hari lalu, pada Oktober naik dikisaran 450.000 unit, dan 420.000 unit untuk wholesales.
Melihat dari sisa waktu yang kurang lebih hanya tinggal satu bulan lagi, target 600.000 unit, dianggap Kukuh memang cukup berat. Apalagi banyak orang juga mulai menahan pembelian sebagai dampak dari kabar resesi.
"Sebenarnya akibat dampak pskilogis dari resesi juga berpengaruh, bikin orang menunda dan sebagainya, tapi dilihat dari sisi berbeda, industri otomotif mulai naik. Meski belum optimal, tapi trennya mulai bagus," ucap Kukuh.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/14/072200415/target-penjualan-mobil-2020-turun-lagi-jadi-525.000-unit