JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Ducati Andrea Dovizioso menyerah dan mengakui kesulitan untuk bersaing mendapatkan gelar juara dunia MotoGP 2020.
Sebagai penantang gelar juara dunia dalam tiga musim terakhir, seharusnya Dovisiozo berada dalam posisi yang diuntungkan karena absennya Marc Marquez sejak awal seri MotoGP 2020.
Namun, dirinya justru mengatakan bahwa perfomanya selama ini tidak mencerminkan kemampuan seorang pebalap yang sedang merebutkan juara dunia MotoGP 2020.
"Tentu saja karena absennya Marc mempengaruhi, tapi tetap saja aneh sekalipun dia balapan. Sebab, pada musim ini semua pebalap mencoba tampil sebaik mungkin,“ ujar Dovizioso dikutip dari gpone, Senin (9/11/2020).
“Ini bukan situasi yang menyenangkan setelah saya bersaing dengan Marquez selama beberapa musim terakhir. Saya merasa tidak punya energi tersisa,” katanya.
Dovizioso saat ini berada di posisi keenam klasemen sementara MotoGP 2020 dengan raihan poin 117. Memiliki selisih 45 poin dengan Joan Mir yang sedang berada di puncak klasemen.
Sebenarnya, selisih itu bisa saja dikejar dengan memenangi seluruh balapan tersisa dan berharap Mir, Alex Rins atau Fabio Quartararo tersandung. Tapi melihat performa Dovizioso dan Ducati musim ini, rasanya mustahil untuk dilakukan.
Bagaimana tidak, hingga menyisakan dua balapan lagi yakni di Valencia dan Portugal, Dovizioso baru sekali menang yakni di Austria dan naik podium ketiga di seri pembuka Spanyol. Selebihnya ia hanya mampu finish di posisi keempat hingga ke-13.
“Tentunya kecewa ketika Anda tidak punya peluang sama sekali saat ini, dan merasa kerja Anda bersama tim sia-sia. Saya sudah mencoba, tapi tetap saja gagal. Saya tidak ingin berakhir seperti ini bersama Ducati, tapi ada seribu alasan mengapa kami bisa berada dalam situasi sekarang," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/10/154100215/angkat-bendera-putih-dovizioso-akui-mustahil-jadi-juara-dunia