JAKARTA, KOMPAS.com – Suzuki Jimny memang mobil yang fenomenal. Setahun sejak resmi diluncurkan pada GIIAS 2019, SUV kecil ini masih diburu para penggemarnya.
Tentunya kondisi ini menciptakan inden yang panjang di sejumlah diler. Konsumen yang ingin cepat mendapatkan Jimny harus mencari di pasar mobil bekas.
Sampai di sini masalah belum selesai. Sebab konsumen malah harus membayar lebih mahal dari harga yang dipatok PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, mengatakan, fenomena harga Jimny bekas yang lebih mahal dari harga barunya memang lazim terjadi untuk mobil dengan antrean inden yang lama.
“Jimny memang agak beda, karena dia bermain di mobil hobi bukan harian. Jadi tidak ada patokan harga tertentu,” ujar Herjanto, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Di pasaran mobil bekas, harga Jimny rata-rata dihargai mulai Rp 470 jutaan sampai Rp 500 jutaan untuk lansiran 2019, dan Rp 490 jutaan sampai Rp 520 jutaan buat tahun 2020.
Patokan harga ini amat bergantung dari jumlah odometer, jenis warna, kelengkapan surat-surat, sampai kondisi mobil secara keseluruhan.
Padahal per November 2020, Jimny dibanderol dari Rp 382,5 juta (tipe MT Single Tone) sampai Rp 398 juta (tipe AT Two Tone).
Sementara saat pertama kali diluncurkan pada Agustus 2019, harganya Rp 315,5 juta untuk tipe terendah dan Rp 330 juta untuk tipe termahal.
Harga Jimny bekas bahkan sudah menyaingi banderol Toyota Fortuner Facelift yang diluncurkan Oktober lalu.
Untuk diketahui, SUV ladder frame ini dibanderol mulai Rp 504,9 juta (tipe 4x2 2.4 G M/T Diesel) sampai Rp 704,5 juta (tipe 4x4 2.4 VRZ A/T Diesel).
“Level inden kita masih panjang sampai saat ini. Jadi pemesanan masih di-hold dulu. Sejauh ini (inden) di dua tahun,” ucap Harold Donnel, Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT SIS, kepada Kompas.com (5/11/2020).
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/05/152100815/harga-jimny-bekas-lebih-mahal-dari-baru-tembus-setengah-miliar-rupiah