JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pengendara sepeda motor yang memiliki kebiasaan meletakkan satu atau dua jarinya di tuas rem. Dengan alasan, agar selalu siap saat harus melakukan pengereman.
Ludhy Kusuma, selaku Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora (DAM), mengatakan, kebanyakan pengendara sepeda motor selalu menyudutkan atau meletakan jari telunjuk ke tuas rem depan saat berkendara.
Padahal teknik tersebut salah, seharusnya posisi jari semuanya mengepal pada grip gas dan tidak ada yang menempel pada tuas rem.
“Hal tersebut sangat berguna untuk mencegah penekanan rem yang tidak dibutuhkan yang sering dilakukan tanpa disadari. Bila jari berada di grip, maka akan lebih responsif ketika melakukan pengereman sehingga saat berkendara kita tetap aman,” ujar Ludhy, dalam keterangan resminya.
Fachrul Reza, Senior Instructor Astra Motor Training Center Semarang, juga mengatakan, kebiasaan meletakkan jari pada tuas rem bisa memberikan tiga dampak buruk.
“Yang pertama adalah kampas rem akan cepat habis,” kata Reza, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sebab, secara tidak sadar kampas akan terus menekan cakram atau pun tromol untuk rem belakang. Meski tekanan yang terjadi hanya sedikit, tetapi jika hal ini berlangsung lama, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan kampas rem terus tergores dan membuatnya cepat menipis.
“Efek yang kedua adalah membuat piringan cakram atau tromol menjadi gosong (seperti terbakar),” ujar Reza.
Apabila kampas terus menekan cakram atau pun tromol rem belakang, lama kelamaan akan menghasilkan panas berlebih dan tercium bau gosong. Kondisi ini bisa memengaruhi kualitas pengereman.
“Dan efek buruk yang terakhir tentu saja membuat konsumsi bahan bakar akan semakin boros,” kata Reza.
Sebab, laju kendaraan tidak bisa 100 persen lantaran tertahan oleh tekanan rem, di mana jari selalu menempel tuas rem yang secara tak sadar juga menekannya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/05/130100515/hilangkan-kebiasaan-salah-naik-motor-menaruh-jari-di-tuas-rem