JAKARTA, KOMPAS.com - Oli pada shockbreaker depan sepeda motor memiliki fungsi sebagai pelumas komponen agar tidak aus akibat gesekan.
Mengingat cara kerja shockbreaker yang cukup berat untuk meredam guncangan saat perjalanan, maka viskositas atau kadar kekentalan oli bisa berkurang.
Membiarkan oli shockbreaker hingga bertahun-tahun dan tidak diganti bisa menimbulkan beragam masalah. Kendala yang paling sering adalah rusaknya karet sil oli yang berakibat pada kebocoran.
“Kerusakan ini diakibatkan oleh kotoran atau gram yang sudah lama mengendap, ketika shockbreaker bekerja kotoran masuk ke sela sil sehingga membuat dinding karet tergores,” ujar Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM) Ade Rohman, kepada Kompas.com.
Dalam kondisi sil bocor otomatis berdampak pada daya redam yang berkurang dan menimbulkan ketidaknyamanan saat berkendara. Parahnya lagi, bila didiamkan kotoran berupa partikel debu sampai pasir bisa menempel pada bagian sil atau batang sok yang bisa menggores permukaannya.
“Bila dinding batang shockbreaker sudah tergores atau baret, kebocoran akan terus terjadi meski sudah diganti dengan oli dan sil baru sekalipun. Salah satunya cara dengan membeli satu set tabung sok baru yang tentu harganya lebih mahal dari oli dan sil shockbreaker itu sendiri,” kata Ade.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/03/110200015/jangan-abai-dengan-oli-shockbreaker-sepeda-motor