Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tekanan Udara Ban Dikurangi, Meningkatkan Pengereman di Jalan Basah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen terpenting pada kendaraan bermotor dalam menjaga penguasaan kestabilan berkendara khususnya saat situasi jalan basah.

Tetapi, seiring dengan penggunaan mobil, banyak pengendara yang salah kaprah dalam memahami kondisi ban ketika digunakan ketika musim penghujan.

Alih-alih memastikan tekanan udara ban sudah sesuai anjuran, banyak pengendara justru menguranginya dengan harapan agar tapak ban bisa menempel permukaan jalan lebih banyak sehingga pengereman lebih baik.

"Kenyataannya, justru saat tekanan udara ban di bawah anjuran, terjadi struktur berbentuk W, di mana bagian tengah tapak ban tidak menyentuh permukaan jalan," ujar Chief Technology Officer Goodyear Chris Helsel dalam keterangan resmi perseroan, Senin (26/10/2020).

Sebaliknya, lanjut dia, ketika ban diberi tekanan angin lebih tinggi dari anjuran, maka telapak ban membentuk struktur U dimana hanya bagian tengah ban yang menyentuh jalan.

Keduanya tidak memberikan daya cengkram ban maksimum yang dibutuhkan saat mobil melintasi genangan air.

"Masalah-masalah itu seperti kurangnya traksi, tapak ban menjadi lebih cepat aus, bahkan yang paling fatal ialah kerusakan pada ban," tambah keterangan tersebut.

Lantas apa yang harus dilakukan pada ban jika hujan terjadi?

Cukup bertahan dengan tekanan angin yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan bermotor terkait.

Selain itu, periksa tekanan angin setidaknya sebulan sekali untuk memastikannya tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Dalam kesempatan sama, Goodyear Indonesia kembali menyatakan bahwa produk terbarunya yaitu Goodyear Eagle F1 Sport mampu menghasilkan pengereman secara efektif baik dijalan basah maupun kering.

Hal ini dikarenakan telapak ban punya blok bahu luar dan dalam yang lebih lebar, sehingga penguasaan ban jadi lebih sempurna ketika berkelok. Sementara desain cakar elangnya berkontribusi membagi tekanan beban secara merata.

Sedangkan silica yang dicampur kedalam kompon dan tambahan matrix polymer meningkatkan reaksi kimiawi dan percampuran di dalam kompon. Jadi, menghasilkan performa daya tempel karet yang lebih optimal saat dibutuhkan pengereman.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/27/094200215/tekanan-udara-ban-dikurangi-meningkatkan-pengereman-di-jalan-basah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke