JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk MotoGP 2021, Indonesia sedang menyiapkan tim balap yang akan turun di kelas Moto2 dan Moto3.
Tentunya, tak sedikit biaya yang dibutuhkan, apalagi untuk satu musim penuh.
Ketua Tim MotoGP Indonesia, Rapsel Ali mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali Jumat (9/10/2020), meminta dukungan dari pemerintah.
"Namanya Indonesia Racing Team. Launching (tim) nanti beberapa minggu lagi. Pak Menpora sudah mendukung bahwa kita perlu satu tim yang kuat yang berkelas dunia," kata Rapsel, kepada Kompas.com, saat dihubungi Jumat (9/10/2020).
Moto2 dan Moto3
Rapsel mengatakan, tim ini diproyeksikan untuk tampil di dua kelas, yaitu Moto2 dan Moto3. Salah satu pebalap yang akan mengisi skuad ialah Dimas Ekky Pratama, yang musim lalu turun di Moto2 bersama Honda Team Asia.
Rapsel menambahkan, Indonesia Racing Team akan membuka kerjasama dengan beberapa pabrikan sepeda motor di Indonesia untuk mendukung dari beberapa sisi, termasuk soal pebalap. Pabrikan yang dimaksud adalah Honda dan Yamaha.
"Kita tahu bahwa negara kita ada pabrikan terbesar di dunia, sudah sepantasnya pabrikan tersebut juga mendukung kegiatan pembinaan secara berjenjang secara berkesinambungan," ujar Rapsel.
Rp 45 miliar
Dikutip dari Crash.net, Giovanni Cuzari pimpinan tim satelit Forward Racing, yang pernah bersaing di MotoGP dan Moto2, total biaya yang dikeluarkan bisa menyentuh angka Rp 45 miliar untuk satu musim penuh.
"Jika semua pengeluaran dijumlahkan, bisa mencapai Rp 2,6 juta euro (sekitar Rp 45 miliar)," ujar Cuzari.
Cuzari menambahkan, setiap tim dapat bantuan dari Dorna sebesar 150.000 euro (sekitar Rp 2,6 miliar) hingga 180.000 euro (sekitar Rp 3,1 miliar) per musim.
Artinya, setiap tim harus mencari dana secara mandiri sebesar 2,45 miliar euro atau sekitar Rp 42,5 miliar.
Uang dari sponsor utama bisa saja sekitar 1 juta euro hingga 1,2 juta euro (sekitar Rp 20,8 miliar), tergantung dari kontraknya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/22/132100515/indonesia-akan-bentuk-tim-moto2-butuh-biaya-minimal-rp-45-miliar