JAKARTA, KOMPAS.com - Hilangnya daya cengkeram ban atau aquaplaning saat berkendara di bawah guyuran hujan atau melibas genangan air bisa menimpa siapa saja.
Saat itu terjadi, mobil seakan melayang dan tidak bisa dikendalikan karena ban tidak bisa sempurna menempel aspal.
Tidak jarang pengendara yang mengalami kejadian ini terlibat kecelakaan yang lebih fatal hingga menyebabkan korban jiwa.
Lalu bagaimana sebaiknya sikap pengemudi ketika mengalami gejala aquaplaning? Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan memberikan sedikit tips yang bisa dilakukan oleh pengemudi ketika mengalami hydroplaning.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi kecepatan kendaraan untuk meminimalisir potensi kecelakaan.
“Ketika melintas di jalan yang terdapat genangan air, usahakan setir tetap dalam posisi lurus. Dengan begitu jika terjadi aquaplaning, mobil akan bergerak lurus,” ujar Marcell kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Marcell menambahkan, jika ban mobil membelok atau tidak lurus saat melewati genangan air dan terjadi aquaplaning, maka mobil bisa kehilangan arah serta melaju tak terkendali.
Pada kesempatan berbeda, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, hydroplaning bisa terjadi ketika kendaraan melibas jalan yang tergenang air dengan kecepatan tinggi.
Ketika pengemudi mengalami hal itu, Sony menyarankan, agar tidak langsung panik dan tetap tenang.
“Saat terjadi aquaplaning langsung lepas pedal gas, rem, dan kopling. Jangan dilawan tapi diikuti saja, sambil tahan posisi setir,” kata Sony.
Sony melanjutkan, ketika mobil sudah mendapatkan traksi kemudian lakukan koreksi sedikit demi sedikit
“Yang penting saat mengalami gejala aquaplaning adalah tidak langsung injak rem atau deselerasi mendadak, karena ban bisa selip dan mengakibatkan mobil melintir,” ucapnya.
Untuk mencegah agar terhindar dari hydroplaning adalah dengan mengurangi kecepatan saat melibas genangan air.
Sony juga mengatakan, kondisi ban yang sudah aus atau gundul juga bisa memicu terjadinya aquaplaning.
“Cek alur ban dan tekanan angin, karena tekanan angin yang kurang akan membuat tapak ban bagian tengah tidak menapak sempurna, jadi air lebih banyak di daerah itu. Pastikan alur ban masih cukup untuk jalur air saat melewati genangan,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/22/101200015/mengalami-aquaplaning-saat-mengemudi-jaga-setir-agar-tetap-lurus