JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Infra Tol Road Cikopo - Palimanan (Astra Tol Cipali) terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang sering ini terjadi di ruas tersebut melalui kampanye keselamatan dan edukasi berkendara.
Menggandeng Kementerian Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), langkah tersebut dilakukan dengan berbagai cara.
Satu di antaranya menempelkan stiker edukasi di semua area tenant dan SPBU rest area yang berisi himbauan untuk memeriksa tekanan angin pada ban mobil.
"Kita berkomitmen untuk selalu menciptakan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan di ruas tol Cipali melalui program 3E (Education, Engineering, dan Enforcement). Hari ini sebagai salah satu tindak lanjutnya," kata Direktur Operasi Astra Tol Cipali, Agung Prasetyo di keterangan tertulisnya, Selasa (13/10/2020).
Selain itu, dalam meminimalkan kecelakaan, dari program Engineering saat ini di sepanjang ruas tol Cipali telah terpasang dua buah alat timbang kendaraaan Weight in Motion (WIM) yang berada di KM 74 & KM 178.
Pemasangan alat timbang WIM bertujuan untuk mendeteksi golongan yang melintas di ruas Tol Cipali.
Kemudian, dilakukan juga pemasangan wire rope atau sling baja yang mampu menahan beban kendaraan sampai dengan 80 ton dan berfungsi sebagai pembatas jalan.
Saat ini total wire rope yang telah terpasang sepanjang 44 kilometer dan dilanjutkan 65 kilometer di tahun 2021. Selain itu juga terpasang Rumble Dot sepanjang 35 kilometer yang berfungsi sebagai garis kejut untuk mengingatkan kewaspadaan dalam berkendara.
Pada ruas tol Cipali juga telah dilakukan pendalaman median jalan sepanjang 81,245 kilometer sebagai batas untuk menahan kendaraan agar tidak berpindah lajur.
Untuk membuat pengendara berhati-hati di area black spot telah terpasang 11 unit lampu strobe dan juga penambahan 634 unit rambu peringatan dan himbauan untuk berhati-hati, hindari tabrak belakang dan lainnya.
"Pada sisi enforcement, ASTRA Tol Cipali bersama dengan Polda Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan Darat secara rutin melakukan operasi batas kecepatan (speed gun) dan penindakan kendaraan over dimension dan overload," ujar Agung.
Sebelumnya ASTRA Tol Cipali menginisiasi Kick Off Kampanye Keselamatan Berkendara yang telah dilaksanakan 21 September 2020 lalu dihadiri oleh Korlantas Polri beserta KNKT, menelurkan peningkatan program layanan keselamatan dengan merekomendasikan beberapa poin seperti pengaturan pemindahan kendaraan yang mengalami permasalahan baik yang berada di mainroad, bahu jalan maupun di jalur penyelamatan.
Pemasangan rambu imbauan kecepatan saat kondisi hujan dengan maksimal kecepatan 70 Km/jam dan pemeriksaan tekanan ban menjadi informasi penting bagi pengguna jalan.
Pasalnya menurut hasil kajian KNKT, dominasi laka yang terjadi di jalan tol disebabkan oleh faktor manusia yang selanjutnya diikuti oleh faktor kondisi kendaraan dan infrastuktur jalan.
“Pada tahun berjalan jumlah kecelakaan lebih rendah 13 persen dengan jumlah 721 menjadi 628 di tahun 2020. Berdasarkan kajian KNKT, Jalan Tol Cipali dengan karakteristik jalan tol yang lurus berada di tengah jalan tol Trans Jawa memiliki faktor reaksi manusia yang berdampak pada kecelakaan, yaitu resiko lelah pada pengemudi dan tingginya gap kecepatan," kata Agung.
"Bagi para pengguna jalan jangan dipaksakan untuk terus mengemudi karena faktor penyebab kecelakaan yang besar saat mengantuk atau Lelah terjadi penurunan kesadaran sehingga tidak waspada dan dapat berakibat fatal bagi diri sendiri maupun orang lain,” lanjut dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/14/124020515/cara-operator-tol-cipali-tekan-angka-kecelakaan-lalu-lintas