JAKARTA, KOMPAS.com - Meski memiliki peran besar, tapi keberdaan oli pada mesin mobil kerap tak diperhatian pemiliknya. Padahal untuk komponen yang satu ini tak bisa ditawar-tawar, apalagi disepelekan.
Seperti sering dibahas, keberadaan oli mesin sangat vital karena menentukan ekosistem komponen mesin. Fungsinya tak hanya untuk mengurangi gesekan antar komponen saja, tapi juga membantu proses pendinginan mesin, membersihkan serta mencegah korosi.
Tapi sayang, kadang pemilik mobil kerap kurang paham mengenai interval waktu pergantian oli yang baik.
Kebanyakan beranggapan bila ganti oli yang baik adalah dari jarak tempuh saja, padahal waktu juga wajib diperhatikan.
Lalu mana yang paling benar, apakah dari waktu atau jarak. Menjawab hal ini, Nurdin ST, Technical Specialis PT Pertamina Lubricants, mengatakan sebenarnya kedua acuan tersebut merupakan yang paling baik. Tapi, perlu diperhatikan garis besarnya, yakni mana yang lebih dulu terpenuhi.
"Kedua benar, hanya saja sering salah persepsi, padahal dilihat juga dari mana yang lebih dulu tercapai. Contoh, OEM merekomendasi tiap 7.000 km atau maksimal enam bulan, jadi dari kedua itu mana yang tercapai lebih dulu yah harus ganti," ucap Nurdin kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Artinya, meski jarak tempuh mobil dari terakhir melakukan servis berkala dan pergantian oli belum menyentuh 7.000 km, tapi waktu pemakaiannya sudah lebih dari enam bulan, maka baiknya tetap mengganti oli. Begitu juga sebaliknya.
Bukan berarti akibat jarak masih jauh, oli di dalam mesin masih bagus untuk digunakan. Karena pada dasarnya apa yang sudah direkomendasikan pasti juga sudah dilakukan melalui riset serta kajian statistik yang matang.
"Sehingga sesuai dengan karakter environment, kualitas BBM, perilaku pengemudi, dan kondisi jalanan di tempat tersebut. Jika diterapkan dengan baik, maka akan memberikan reliability yang tinggi untuk kendaraan," ucap Nurdin.
Hal ini juga ikut ditanggapi oleh Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Menurut Bambang, rekomondasi dari diler memang mana yang tercapai lebih dulu.
Dengan demikian, meski mobil dipakai dalam jarak yang tak terlalu jauh tapi waktunya sudah melebihi, maka tetap harus diganti agar fungsi oli tetap bekerja maksimal dalam melindungi mesin.
"Agar kualitas oli tetap terjaga baiknya yang rutin diganti, karena di dalam oli itu terdapa kandungan adiktif juga yang mungkin kualitasnya sudah menurun seiring berjalannya waktu," ujar Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/14/071200315/interval-ganti-oli-yang-baik-dari-jarak-atau-waktu-