Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Pakai Pengharum Mobil Berdampak Buruk pada Kabin?

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir setiap pemilik mobil pasti menginginkan kabin yang harum dan menyejukkan. Alasan tersebut yang membuat pengharum mobil digunakan.

Namun, meskipun pengharum mobil bisa menghilangkan bau tak sedap, kenyataannya alat tersebut juga dapat berdampak buruk pada kabin. Contohnya, dasbor menjadi cepat kusam atau bahan kulit jok terlihat lebih mengilap.

Edy, pengamat sekaligus perajin interior dari Vertue Concept, mengatakan, kondisi tersebut memang benar. Tapi, tidak semua pengharum menimbulkan efek buruk seperti itu.

"Saya tidak bisa menyebutkan semua pengharum mobil, tetapi kebanyakan seperti itu, karena esense dari pengharum interior itu terlalu tinggi," ujar Edy, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Edy menambahkan, sebaiknya kurangi penggunaan pengharum interior, khususnya pengharum yang sifatnya cair. Sebab, pengharum tersebut dapat membuat dasbor menjadi pecah-pecah.

Menurut Edy, dampak buruknya memang tidak cepat, bisa dalam jangka waktu beberapa tahun.

"Efek itu memang tidak cepat, dalam jangka waktu beberapa tahun. Misalnya, empat sampai lima tahun baru terasa, dan itu semua berdasarkan pengalaman saya," kata Edy.

Sebaiknya, hindari terlalu sering menggunakan pengharum kabin. Khususnya, yang memiliki aroma terlalu menyengat. Sebab, dikhawatirkan justru dapat memberi dampak buruk pada interior.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/13/094200315/mitos-atau-fakta-pakai-pengharum-mobil-berdampak-buruk-pada-kabin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke