Alasan Wanita Tak Boleh Pakai High Heels Saat Mengemudi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya kaum adam, seorang wanita di era modern saat ini juga mulai banyak yang sudah mandiri mengendari mobil. Bahkan trennya makin meningkat ketika banyak mobil baru yang keluar dengan pilihan transmisi matik.

Kaum hawa yang membawa mobil juga datang dari beragam latar belakang, mulai yang hanya ibu rumah tangga, sosialitas, sampai yang paling banyak adalah wanita karier.

Meski sudah bisa mengendari mobil sendiri, bukan berarti sudah sepenuhnya mahir. Karena pada kenyataannya, masih banyak pengendara wanita yang kurang memperhatikan aspek keselamatan.

Salah satu yang paling sering adalah kebiasaan mengendarai mobil menggunakan alas kaki high heels yang kerap dilakukan wanita kantoran. Alih-alih sebagai padanan dari fashion, wanita tersebut lupa akan dampak bahaya menggunakan high heels.

"Tanpa disadari, menggunakan high heels sangat berbaya karena membuat kaki tidak nyaman dan leluasa ketika menginjak pedal gas atau rem," ujar Kepala Bengkel Auto2000 Cikarang Indah Yuliana beberapa waktu lalu.

Menurut Indah, dengan alas kaki yang tinggi apalagi punya dimensi tebal, akan membuat feeling berkendara menjadi kurang peka, seperti saat akan mengontrol tekanan gas atau saat akan melakukan pengereman.

Bahkan, akibat gerak kaki yang tak leluasa dan fleksibel, saat terjadi sesuatu dan membutuhkan reflek atau respon yang tinggi, seperti melakukan pengereman mendadak bisa sangat terganggu. Akibatnya tentu bisa sangan fatal.

Untuk mensiasatinya, Indah menyerankan para pengendara wanita untuk membawa alas kaki cadangan, terutama ketika harus berkendara sendiri. Untuk jenis alas kaki yang baik, menurut Indah bisa memilih yang tapaknya datar, tapi tidak disarankan juga bila itu adalah sendal jepit.

"Tetap pilih yang tertutup lebih baik, seperti sepatu flatshoes gitu. Selain aman karena tertutup, respon menekan pedal gas dan rem juga lebih baik dan kaki juga fleksibel bergerak," kata Indah.