Mengenal Hino AK8, Bus Besar Sasis Depan Andalan ATB

JAKARTA, KOMPAS.com – Jika sebelumnya sudah pernah membahas sasis paling banyak dipakai oleh PO bus di Indonesia, sekarang akan membicarakan saudaranya, Hino AK8. Bedanya Hino AK8 posisi mesinnya berada di depan, sedangkan RK8 bermesin belakang.

Hino AK8 pertama kali dijual di Indonesia sejak 2007 dan masih diproduksi sampai saat ini. Hino AK8 atau A 215 ini memiliki mesin yang sama dengan RK8 namun memiliki tenaga yang lebih kecil daripada saudaranya.

Spesifikasi Hino AK8 menggunakan mesin diesel 7.684 cc dengan turbo intercooler, menghasilkan tenaga sebesar 212 tk di 2.500 rpm dan torsi maksimal 620 Nm di 1.500 rpm. Kemudian dipasangkan dengan transmisi manual 6 percepatan.

Sasis bermesin depan dari Hino ini terkenal digunakan sebagai bus ekonomi dan ekonomi AC atau AC Tarif Bawah (ATB). Pemilihan sasis ini dikarenakan harganya yang terbilang ekonomis dibanding bus bermesin belakang.

Soal kenyamanan, karena termasuk sasis ‘entry level’, Hino AK8 masih menggunakan per daun. Mengingat fungsi bus ini juga sebagai bus ATB, kenyamanan bukanlah poin utama, yang penting ekonomis.

Jika dibandingkan dengan saudaranya saja, Hino AK8 lebih murah Rp 150 juta dibanding Hino RK8. Selain itu, Hino AK8 juga disebut sebagai sasis yang umum dipakai oleh PO bus yang kencang.

“Hino AK8 terkenal kencang karena sering dipakai oleh PO yang memang terkenal akan kecepaannya, seperti Sugeng Rahayu dan Mira,” ucap Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya kepada Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Kencangnya Hino AK8 juga dikarenakan masih menggunakan mesin yang konvensional. Sehingga jika sering melihat bus AK8 yang kencang, bisa jadi bagian jantung pacu bus tersebut sudah dioprek demi mengincar kecepatannya.

Sempat bermain sendiri di kelas bus besar mesin depan, Hino AK8 sekarang sudah memiliki saingan dari eropa yaitu Mercedes Benz OH 1623 yang diluncurkan pada tahun 2018. Memiliki saingan, bukan berarti Hino AK8 kalah pamor, masih banyak yang menyukai sasis Jepang ini.