Triber Dongkrak Penjualan Renault Indonesia Selama Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai salah satu agen pemegang merek (APM) yang terbilang baru di Indonesia, penjualan Renault Maxindo diklaim meraih tren positif pada sepanjang Januari-Agustus 2020. Padahal kondisi industri otomotif secara umum sedang lesu terdampak pandemi.

Davy J Tuilan, Chief Operating Officer (COO) PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), mengatakan, penjualan Renault yang meningkat tiap bulan dipicu kehadiran Triber, sebuah MPV yang dikenalkan pada 2019.

“Kalau kita bicara grafik industri otomotif Indonesia sudah pasti menurun. Tapi kalau rekan-rekan lihat grafik penjualan Renault di Indonesia itu trennya mulai dari April, Mei, Juni hingga Agustus itu naik terus,” ucap Davy, dalam konferensi virtual (1/10/2020).

“Jadi itu menggambarkan kalau kita itu agak sedikit berbeda dengan tren yang ada di pasar, dan itu tentu saja kita terima kasih sama Renault Triber. Padahal itu pada April-Mei tidak ada produksi di pabrik India, jadi pada saat itu suplai agak sedikit terhambat,” katanya.

Menurut Davy, salah satu faktor yang membuat penjualan Renault malah meningkat adalah waktu pengiriman Triber yang pertama dilakukan pada sekitar April 2020.

Sementara inden sudah dilakukan sejak 2019. Hal ini secara langsung membuat pengiriman pada bulan Juni, Julu, dan Agustus terus meningkat.

“Karena memang kita kan masih baru, ditunjang dengan Renault Triber. Dan juga mengejutkannya ternyata Renault Climber ini seperti sesuatu yang mengagetkan pasar, karena belum ada teaser-nya, tapi tiba-tiba datang. Jadi cukup banyak peminatnya,” ujar Davy.

Untuk diketahui, berdasarkan wholesales Gaikindo dari Januari sampai Agustus 2020, penjualan Renault mencatatkan angka 150 unit.

Triber jadi model paling banyak terjual dengan angka 67 unit, di mana khusus pada Agustus lalu menjadi bulan terlaris yang mencatatkan penjualan 24 unit.

Sementara Kwid Climber pada Januari-Agustus 2020 bisa terdistribusi sekitar 37 unit, dan Koleos pada kesempatan yang sama sebanyak 34 unit.