JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan logistik saat ini juga turut terdampak pandemi Covid-19. Jika diperkirakan, perusahaan logistik hanya mampu bertahan rata-rata antara tiga sampai enam bulan saja.
Salah satu cara agar tetap bisa bertahan yaitu untuk mendorong pembuat kebijakan atau pemerintah untuk memberikan banyak fasilitas pada tempat yang tepat. Jangan hanya memberikan uang karena tidak berkelanjutan.
“Memang membagi-bagi uang bisa meningkatkan trade, namun tidak sustain. Kita sebagai pemilik juga harus mampu memberikan informasi yang tepat, cepat dan aman agar mereka bisa memberikan insentif yang tepat,” ucap Direktur PT Eka Sari Lorena Group, Eka Sari Lorena Soerbakti dalam Logisly Online Media Session, Rabu (30/9/2020).
Insentif yang tepat dan cepat ini dimaksudkan agar ada bantuan yang berkelanjutan. Contohnya untuk pengadaan truk itu beban biaya dan bunganya yang besar, kemudian juga harus ada pengecekan kendaraan atau uji KIR.
“Kalau di luar negeri, KIR itu gratis, sedangkan di sini bayar dan antre. Banyak insentif yang sebenarnya bisa diformulakan sehingga nanti outputnya berdampak ke banyak orang,” kata Eka.
Eka menambahkan, tahun kemarin banyak sekali perusahaan logistik yang melakukan investasi. Jadi sebenarnya harus dibantu beban keuangan yang mereka miliki untuk dapat keringanan dan harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Kalau tidak dilakukan dengan cepat dan tepat, saya rasa akan membuat mereka lebih cepat lagi tidak mampu untuk beroperasi. Padahal transportasi dan logistik ini seperti darah, kalau ada problem, tubuh kita juga jadi bermasalah,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/01/192100515/harapan-perusahaan-logistik-soal-insentif-pemerintah