JAKARTA, KOMPAS.com - Joan Mir kembali menunjukkan potensi berbahaya bagi pebalap lain di MotoGP 2020. Pada MotoGP Catalunya, Mir berhasil kembali naik ke atas podium.
Hebatnya, Mir finis di urutan kedua setelah start dari posisi kedelapan. Terlepas banyak yang terjatuh, tak mudah juga untuk bertahan dan terus mengejar pebalap terdepan.
Podium kali ini juga jadi yang ketiga kalinya diraih Suzuki secara berturut-turut. Terakhir kali Suzuki meraih hasil yang sama terjadi pada musim 2000. Bahkan, saat itu Joan Mir baru berusia tiga tahun.
"Ini bukan balapan yang mudah. Jika Anda start dari barisan ketiga, Anda harus memgambil beberapa risiko pada lap-lap awal untuk maju," ujar Mir, dikutip dari Speedweek.com.
Mir menambahkan, dengan start dari barisan ketiga, apa pun bisa terjadi. Contohnya, seperti yang terjadi pada Andrea Dovizioso yang terjatuh karena Johann Zarco di lap pertama tikungan kedua.
"Saya menyalip beberapa lawan pada dua lap pertama dan berada di belakang (Jack) Miller. Saya tahu Miller selalu sangat kuat di lap-lap awal dan saya mencoba untuk sebisa mungkin kehilangan sedikit waktu saat melawannya," kata Mir.
Mir juga menyadari, banyak pebalap yang mulai kesulitan bertahan karena ban belakang mulai turun performanya. Sedangkan Mir berhasil mengatur performa ban terjaga hingga akhir balapan.
"Hari ini saya nyaris menang, tapi Fabio (Quartararo) melakukan pekerjaan yang luar biasa dan pantas untuk menang karena dia menangani ban secara optimal. Jika saya mulai balapan dari depan, saya tidak akan kehilangan waktu melawan Miller. Kami harus meningkat di kualifikasi jika ingin raih kemenangan," ujar Mir.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/28/084200315/joan-mir-semakin-berbahaya-meski-masih-gagal-raih-juara