JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai sepeda motor ketika hujan membutuhkan perhatian khusus bagi pengendara motor. Potensi kecelakaan meningkat seiring kondisi lingkungan yang berubah.
Kemungkinan bahaya dapat timbul dari jarak pandang yang terbatas. Tambahan lain adalah kondisi jalan yang basah yang berpengaruh pada cara berkendara.
Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, mengatakan, jalan basah membuat kemungkinan ban kehilangan traksi.
“Di sini gaya berkendara saat hujan wajib di ubah. Terutama dikhususkan pada saat berbelok,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/9/2020).
Agus melanjutkan, bagi pengendara motor ketika berada di lintasan basah dapat mengalami gejala aquaplaning. Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika hendak berbelok.
“Pastikan mengurangi kecepatan sebelum memasuki tikungan, jangan melaju kencang. Kemudia ketika berbelok, jangan lakukan pengereman secara mendadak. Ini akan membuat motor kehilangan traksi dan membuat risiko pengendara jatuh dan tergelincir,” katanya
Lakukan pengereman sebelum memasuki tikungan. Rem secara perlahan, sambil mengurangi kecepatan. Sudut kemudi tidak berbeda dengan garis lurus roda belakang.
Agus mengatakan, teknik ini hanya boleh dilakukan saat hujan dan jalan melakukan gaya berkendara yang sama ketika kondisi jalan kering.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/22/192100615/mulai-sering-hujan-perhatikan-cara-berbelok-yang-benar