JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 masih mencekam di Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak yaitu industri karoseri pembuat bodi bus. Pemesanan bus baru dari operator masih belum membaik permintaannya.
Karena pandemi ini, aktivitas masyarakat dibatasi demi mengurangi penyebaran virus Covid-19. Selain itu, ketika bepergian, jumlah kapasitas penumpang juga dibatasi, hanya 50 persen dari jumlah bangku.
Oleh karena itu, perusahaan otobus (PO) nampaknya masih memikirkan kembali untuk menambah armada baru. Mengingat untuk satu sasis bus besar saja minimal sudah mengeluarkan Rp 700 jutaan, belum lagi biaya pembuatan bodinya.
Export Manager Laksana Werry Yulianto mengatakan, jika dibandingkan dengan masa awal pandemi, pemesanan bus baru sedikit membaik.
“Ada pesanan bus baru, cuma enggak banyak. Memang membaik daripada pas awal pandemi, namun hanya sedikit, tidak terlalu signifikan,” ucap Werry kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Begitu juga yang dialami karoseri Tentrem di Malang. Sales Staff karoseri Tentrem, Dimas Raditya mengatakan, kondisi karoseri saat ini sementara masih sama, tidak terlalu banyak pesanan bus baru.
“Kalau dari PO masih belum ada yang pesan bus baru. Paling ada kemungkinan masuk pesanan dari pemerintah,” kata Dimas kepada Kompas.com.
Selama pandemi ini, kebanyakan karoseri mengerjakan perbaikan maupun upgrade bus dengan tampilan yang lebih segar. Werry mengatakan, memang saat ini sementara lebih banyak yang melakukan reparasi bus.
Sama kondisinya dengan yang terjadi di karoseri Tentrem. Dimas mengatakan, perbandingan dari permintaan rebodi dan pesan bus baru yaitu 80:20, lebih banyak yang melakukan perbaikan.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/19/090200515/industri-karoseri-masih-jauh-dari-pulih