Quartararo mengatakan, dia tidak terlalu memikirkan klasemen, dia menolak disebut tertekan, tapi pebalap Perancis itu tidak menampik jika tidak merasakan stres atau gugup soal kemenangan.
"Banyak yang berpikir saya tertekan karena karena saya berada di posisi teratas tapi di kehidupan nyata saya tidak tertekan. Saya bisa bilang saya tidak tertekan, tapi jika tidak gugup atau stres tandanya Anda tidak benar-benar berkompetisi atau Anda bohong," katanya mengutip GPOne, Senin (14/9/2020).
El Diablo mengatakan, kejadian di Misano membantunya untuk lebih berhati-hati di sisa musim 2020. Bahkan kesalahan di GP San Marino membuatnya lebih kuat di kemudian hari.
"Saya masih ingin bertarung karena saya punya kecepatan untuk menang. Pekan ini saya pikir saya akan kembali bertarung untuk bisa menang, tapi ini adalah musim yang aneh. saya bisa berkembang, bisa lebih cepat, tapi saya tidak bisa beli pengalaman," katanya.
Seperti diketahui, Quartararo gagal mendulang poin di GP San Marino, Italia. Pebalap Perancis itu jatuh dua kali sepanjang balapan hingga akhirnya tidak finis alias DNF.
Pada kejadian pertama Quartararo jatuh di tukungan empat di lap delapan. El Diablo mengatakan, dia jatuh karena suhu ban depannya terlalu panas sehingga kehilangan traksi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/15/094200715/perasaan-quartararo-tergusur-dari-pimpinan-klasemen-