JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video yang memperlihatkan mobil terbakar saat mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Beruntung sopir tersebut sigap mendorong mobil menjauh dari dispenser BBM.
Kejadian ini menimpa Toyota Avanza di Palu, Sulawesi Tengah. Tepatnya di SPBU Diponegoro, Kota Palu, Minggu (13/9/2020).
Namun, jika diperhatikan video tersebut, api yang menyala bersumber dari depan. Terlihat seperti ada ledakan dari dalam mobil.
Larangan keras
Perlu diingat, bahwa salah satu larangan keras di SPBU adalah menggunakan atau mengoperasikan ponsel.
Menurut pihak SPBU, perangkat di dalam ponsel dan jaringan dapat memicu terjadinya percikan api.
Paimin, Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, mengatakan, kerenggangan baterai ponsel menjadi salah satu pemicu terjadinya api.
Sebab, baterai memiliki arus listrik, sedangkan SPBU dikelilingi oleh uap bensin.
"Pada saat koneksi, penggunaan baterai ada setrum, kami khawatir kalau ada celah ada percikan. Seperti menyalakan saklar saja, dalam kondisi malam, waktu menyalakan saklar suka ada percikan kan. Penjelasan yang mudah dipahaminya seperti itu," kata Paimin, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Paimin menambahkan, menggunakan ponsel untuk tujuan apapun dilarang di SPBU.
Tak hanya sekadar menelepon, tapi kegiatan lain seperti berselancar internet, membuka aplikasi, media sosial dan sebagainya juga dilarang.
Listrik statis
"Sifatnya tidak boleh, karena setiap kita menghidupkan dan membuka aplikasi, HP, medsos, begitu, itu pasti menggunakan jaringan dan dan baterai, dan HP juga ada listrik statis," ujar Paimin.
Penyebab kebakaran lain yang berasal dari ponsel juga bisa dipicu oleh sinyal.
Ponsel berkerja memakai sinyal, sedangkan media pengantar sinyal adalah udara. Di udara banyak gas yang terkandung, salah satunya uap bensin karena bensin mudah menguap.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/15/074200515/mobil-terbakar-di-spbu-ingat-bahaya-main-ponsel-saat-isi-bensin