Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Tambal Ban Truk Pakai Model Abal-abal

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban kendaraan niaga yang biasa digunakan saat ini yaitu radial tubeless atau tanpa ban dalam. Ban ini memiliki keunggulan dari usia kilometernya yang lebih panjang dibanding model radial dengan ban dalam atau tube type.

Walaupun memiliki usia kilometer yang lebih panjang, ban radial tubeless lebih sensitif dibanding model tube type. Hal ini disebabkan karena daya angkutnya yang lebih rendah, juga lemah jika mengalami benturan.

Independent Tire Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, penanganan jika ban radial tubeless mengalami bocor, tidak bisa sembarangan.

“Lubang pada ban truk radial tubeless tidak bisa ditambal seperti halnya mobil kecil, hanya dengan tambal cacing atau string yang ditusukkan ke dalam lubang bekas tusukannya saja,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

Bambang mengatakan, tambalan cacing itu tidak akan mampu menambal lubang bekas tusukan pada ban truk secara permanen. Hal ini disebabkan tekanan udara pada ban truk jauh lebih tinggi daripada ban mobil kecil.

“Karena tekanan udaranya yang sangat tinggi, maka tambalannya akan terpental dan lepas kembali,” ucap Bambang.

Mengingat beban yang diangkut truk bisa sampai puluhan ton, tentunya tekanan udara pada ban truk sangatlah tinggi, sekitar 130 Psi. Sedangkan tekanan udara pada ban mobil kecil hanya berkisar 30 Psi.

“Tambal ban truk harus menggunakan patch seperti paku payung yang ditusukkan dari bagian dalam ban ke arah luar,” kata dia.

Bambang menambahkan, menambal ban truk radial tubeless itu seperti dokter menambal gigi berlubang. Dibersihkan dulu pakai gerinda dari segala kotoran dan karat, baru setelah itu ditambal dengan patch.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/14/124200315/jangan-tambal-ban-truk-pakai-model-abal-abal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke