JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia usaha semakin hari semakin berinovasi seiring perkembangan zaman. Termasuk usaha jasa cuci mobil keliling yang mulai banyak diminati. Terutama bagi para pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk pergi ke tempat cuci mobil.
Salah satunya adalah Syamsul Bachri penyandang tuna rungu yang menawarkan jasa panggilan cuci mobil.
Hal ini dilakukan Syamsul, karena ia harus terus berjuang di tengah pandemi untuk menghidupi istri dan anaknya.
Syamsul yang tinggal di daerah Radio Dalam Jakarta Selatan ini sempat menjadi mitra Go-Auto selama 4 tahun. Sebelum akhirnya pada Agustus 2020 platform online tersebut memutuskan untuk menghapus Go-Auto dari dari aplikasinya secara permanen.
Dilihat dari pengalamannya, keahlian Syamsul dalam mencuci mobil memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Peralatan yang digunakan untuk cuci mobil pun terbilang lengkap, mulai dari selang, ember, shampoo khusus, hingga lap microfiber dan lap chamois ia bawa sendiri.
Tidak ketinggalan, Syamsul juga menggunakan alat penyedot debu untuk membersihkan sisi kendaraan yang berdebu.
Bahkan sela-sela doortrim, dasbor, hingga setir mobil, semua dibersihkan dari debu yang menempel.
“Sehari saya bisa mencuci mobil di tiga tempat. Hasilnya lumayan, satu mobil Rp 80.000,” ucap Pria berusia 47 tahun ini kepada Kompas.com Jumat (11/9/2020)
Untuk pengerjaan membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga jam tergantung dimensi kendaraan. Memang membutuhkan waktu yang lumayan lama, sebab ia melakukan semuanya seorang diri. Namun hasilnya cukup bersih seperti layaknya cuci mobil di carwash.
Mengingat dirinya memiliki keterbatasan saat berkomunikasi dengan pelanggan, Syamsul selalu menyarankan pelanggannya untuk menyediakan kertas dan pulpen untuk berkomunikasi kepadanya.
“Komunikasi saya kurang, harap dimaklumi,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/11/174100215/kisah-jasa-cuci-mobil-penyandang-tuna-rungu-di-tengah-pandemi-bisa