JAKARTA, KOMPAS.com - Bertambahnya jumlah orang yang terinfeksi virus corona di area perkantoran membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan kewajiban Work From Home (WFH) lagi.
Hanya sektor tertentu saja yang masih diizinkan untuk beroperasi, itupun dengan kapasitas pekerja hanya 50 persen. Sisanya, diharuskan untuk bekerja dari rumah.
Berkaca dari PSBB awal pada Maret dan April 2020, di mana masyarakat diminta untuk tidak bepergian hingga lebih dari dua pekan. Kondisi tersebut dapat berimbas pada kendaraan yang jarang digunakan dan hanya menganggur di garasi.
Bambang Supriadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, kendaraan yang jarang digunakan akan lebih berpotensi mengalami banyak kerusakan dibanding dengan kendaraan yang selalu dijalankan.
Bambang menyarankan, mobil yang tidak dipakai lama sebaiknya tetap dipanaskan mesinnya sekitar 10 menit sampai 15 menit. Jika memungkinkan, sebaiknya dijalankan juga, bukan hanya diam di tempat.
“Hal ini harus dilakukan setidaknya seminggu sekali, karena setiap hari terjadi pengosongan baterai sebanyak tiga persen dari kapasitasnya. Jadi diharapkan panaskan mobil maksimal 10 hari sekali, maka baterai dapat terisi kembali,” ujar Bambang, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Head of Workshop Auto 2000, Cilandak Suparna, mengatakan, mobil yang jarang digunakan bisa memperpendek masa aki mobil. Normalnya ganti aki setiap dua tahun.
"Namun, karena kendaraan jarang dinyalakan yang menyebabkan tidak adanya siklus arus listrik untuk pengisian ulang, maka lama-lama aki dan busi akan melemah dan tidak dapat berfungsi,” kata Suparna.
Kondisi tersebut yang menurut Suparna membuat pergantian aki menjadi lebih awal, bisa satu tahun atau bahkan kurang dari satu tahun.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/11/160100615/mobil-jarang-digunakan-karena-psbb-lagi-waspada-aki-jadi-soak