JAKARTA, KOMPAS, com - Kopling menjadi salah satu bagian pada sepeda motor yang kerap diabaikan. Sedikit mengenal fungsi kopling, tugasnya adalah sebagai penerus putaran mesin, dari poros engkol ke roda gigi mesin yang kemudian diteruskan ke roda belakang.
Jenis kopling cukup beragam, mulai dari kopling gesek, fluida, sentrifugal, dan kopling magnet. Namun, yang paling sering digunakan untuk kendaraan, khususnya roda dua adalah jenis kopling gesek tipe pelat. Baru terbagi lagi menjadi kopling basah dan kering sesuai dengan lingkungan kerjanya.
“Simpelnya, pengertian kopling basah pada sepeda motor adalah kopling yang terendam oli. Sedangkan kopling kering sebaliknya, keberadaannya tidak terendam oli,” ujar Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi, saat dihubungi Kompas.com Kamis (10/9/2020).
Khususnya untuk sepeda motor Honda, kopling basah umumnya diaplikasikan untuk jenis skuter matik. Sementara untuk yang kering kebanyakan di luar dari model tersebut, seperti sport maupun bebek.
Ribut menambahkan, kopling kering memiliki kelebihan di antaranya tidak akan mengalami slip, terutama ketika pemilik kendaraan melakukan kesalahan dalam pemakaian oli mesin. Ini karena kopling kering tidak terendam oli.
“Jadi perbedaannya sangat signifikan yaitu kopling kering akan bekerja dengan sempurna jika tidak ada oli yg merekat di kopling tersebut. Daya cengkramnya lebih erat. Namun kekurangannya, jika pemilik kendaraan tidak memperhatikan pelumasannya bisa cepat aus,” katanya.
Lalu, kelebihan kopling basah sebaliknya, di mana secara pelumasan lebih sempurna. Sisi negatifnya, proses kerja kopling basah tergantung dari kualitas oli (terlalu licin bisa slip). Selain itu hambatan geseknya kurang, sehingga tidak seefektif kopling pelat kering.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/11/110200015/pahami-karakter-kopling-kering-dan-basah-pada-sepeda-motor