Pabrik KTM Indonesia di Gresik Sudah Beroperasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrik KTM Indonesia resmi beroperasi. Pabrik perakitan yang terletak di Gresik, Jawa Timur, itu berjalan setelah beberapa kali tertunda baik dari izin maupun karena pandemi Covid-19.

Kristianto Goenadi Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) Agen Pemegang Merek (APM) KTM di Indonesia, mengatakan, pabrik Gresik sudah mulai beroperasi pada akhir Agustus 2020.

"Pabrik Gresik sudah mulai jalan. Seperti yang kita jelaskan sebelumnya, tahun ini perijinan sudah selesai dari Februari, dan kita akan start memulai perakitan dari 390 Adventure," kata Kristianto yang ditemui di BSD, Tangerang, belum lama ini.

Kristianto mengatakan, pendirian pabrik perakitan di Jember merupakan bukti keseriusan KTM di Indonesia.

"Dengan CKD kita inginkan ialah proses dokumentasi lebih cepat, proses STNK bisa lebih cepat selesai sedangkan CBU bisa sampai dua bulan dan biaya untuk itu juga besar. Kemudian juga dengan kita sudah CKD orang akan lebih percaya," katanya.

Untuk awal kapasitas terpasang pabrik di Gresik mencapai 70 unit per hari. Tapi Kristianto mengatakan, angka tersebut bisa dibuat lebih besar lagi tergantung permintaan.

"Kapasitas itu belum kita manfaatkan semua, tapi kapasitasnya cukup besar. Ini baru satu shift, bisa kita tingkatkan jadi dua shift kemudian hari jika ini memang memungkinkan," katanya.

Kristianto mengatakan saat ini kandungan impor masih 90 persen dan kandungan dalam negeri (TKDN) 10 persen. Tapi ke depan jumlah kandungan lokalnya akan terus ditambah mencapai 20 persen.

"TKDN masih sebagian, karena ini kan hubungannya ke prinsipal, jadi saat ini aki (accu) kita mulai pakai (lokal), tapi komponen lain menyusul karena kita harus menyesuaikan persetujuan prinsipal," katanya.

Kristianto mengatakan, lokasi pabrik di Gresik dipilih karena PJLM merupakan bagian dari grup Indoprima Gemilang Group (Indo Spring) Surabaya dan Group Nasmoco.

"Lokasinya kita pilih di sana. Selain itu juga karena pekerja juga," katanya.

Pabrik KTM Gresik sebenarnya sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Rencana awal bakal dioperasikan pada Desember 2019. Tapi kemudian tertunda masalah perizinan.

Setelah itu disebut akan mulai beroperasi Maret 2020. Tapi lagi-lagi tertunda karena pandemi Covid-19 sehingga baru terealisasi pada akhir Agustus lalu.