JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika membicarakan tentang modifikasi, pelek aftermarket menjadi salah satu pilihan untuk mengubah tampilan mobil. Namun jika diperhatikan, beberapa model pelek, desainnya mengikuti dari jumlah lubang baut yang ada.
Biasanya pada kendaraan kecil, memiliki 4 atau 5 lubang baut. Kemudian jumlah spoke atau palang pelek mengikuti jumlah lubang baut atau kelipatannya. Pelek eropa cenderung memiliki palang kelipatan 5, sedangkan jepang 4.
Namun beberapa mobil Jepang saat ini juga sudah menggunakan pelek dengan 5 spoke atau kelipatannya. Misalnya seperti Suzuki Ertiga dan Mitsubishi Xpander dan lain-lain dengan 5 lubang baut.
Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, jumlah spoke yang sesuai dari lubang baut ini lebih ke estetika pelek saja.
“Misalnya spokenya 5 tapi pakai lubang PCD nya 4, kemudian spokenya 8 tapi lubang PCD nya 5. Memang bukan menyalahi secara teknis, tapi estetika saja,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (6/9/2020).
Bambang menambahkan, kekuatan dari pelek tidak ada hubungannya dengan jumlah baut PCD. Untuk mengakali jumlah spoke yang tidak sesuai dengan jumlah lubang baut, beberapa pabrikan aftermarket memberikan dop.
“Jadi ada pelek yang lubang PCD nya 5, tapi ingin memakai pelek dengan model palang 3 seperti Brabus Monoblock 2. Makanya ada dop untuk menutup lubang bautnya, sehingga tetap estetis,” kata Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/07/104200515/estetika-pelek-berdasarkan-jumlah-lubang-baut