JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak sedikit pemilik kendaraan yang kurang paham bahwa ada beberapa ciri tangki BBM yang kotor. Di antaranya mobil jalan seperti terasa tersendat saat kecepatan konstan atau mesin mati tiba-tiba setelah berhenti.
Gejala “batuk-batuk” seperti habis bensin juga merupakan gejala aliran suplai bahan bakar yang tidak beres.
Terkait hal tersebut, Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM, Didi Ahadi, menjelaskan, saringan BBM pada mobil biasanya ada dua, yakni di dalam dan di luar tangki.
Saringan di dalam tangki atau yang disebut Didi sebagai saringan kasar adalah perangkat pertama yang berpotensi tersumbat karena kotoran, akibatnya suplai BBM macet.
“Paling sering berasa ketika saringan bermasalah itu mobil brebet atau bahkan sampai bisa mati habis ngerem. Di cek juga, biasanya kalau mesin mati setelah deakselerasi itu, saat distarter bisa hidup lagi,” kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
“Jadi saat mesin mati otomatis pompa bahan bakar mati juga, karena tekanannya hilang kotoran yang ngumpul jatuh. Itu makanya mesin bisa hidup, mobil jalan lagi,” lanjut Didi.
Masalahnya, mengecek kondisi saringan kasar lebih sulit dibanding saringan luar karena lokasinya di dalam tangki. Bila ingin diperiksa otomatis tangki harus dibongkar. Inilah salah satu alasan tangki kotor jarang dianggap sumber penyakit.
“Biasanya lebih sering kejadian pada mesin diesel karena pakai solar. Di dalamnya ada sesuatu yang lengket atau pasir, seperti sisa sulfur,” ucap Didi.
Kebanyakan kotoran berasal dari luar yang kelamaan mengendap hingga membentuk sesuatu tidak lolos saringan kasar. Penyebabnya ada banyak, misal benda kecil larut cairan masuk dari lubang tangki lantas masuk hingga ke dasar. Namun paling sering terjadi karena kualitas BBM yang jelek.
“Tidak ada ukuran pasti berdasarkan angka odometer kapan seharusnya tangki dikuras. Maka dari itu jadi kewajiban pemilik menjaga kesehatan penyimpanan BBM itu” kata Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/05/112100715/kenali-gejala-tangki-bbm-mobil-yang-perlu-dikuras