Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Kaprah Tentang Jamur di Bodi Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hal yang lumrah bila noda mengering pada bodi atau kaca mobil disebut jamur. Namun ternyata pemakaian kata jamur dinilai tidak tepat, pasalnya bercak tidak selalu mengandung organisme mikro.

Pemilik 28 Autodetailing Bintaro, Adhimasya Trinanda, mengatakan, bercak atau kerak pada “kulit” mobil merupakan mineral deposit atau sisa bahan mineral yang menempel. Asalnya bisa dari mana saja, salah satunya adalah sisa air hujan yang tidak dibersihkan.

Organisme mikro mungkin saja terbawa air hujan yang menempel di bodi mobil dalam bentuk genangan kecil.

“Bila tidak langsung dibersihkan maka ketika kering bakal berubah jadi bercak. Kondisi itu memungkinkan terjadi ketika mobil kehujanan lantas parkir di tempat panas,” ujar pria yang akrab disapa Aca kepada Kompas.com, Jumat (4/9/2020).

Dalam suhu panas tidak banyak jamur yang bisa hidup. Maka ketika air menguap yang tersisa hanyalah mineral dan kotoran.

Selain itu, menurut Aca, produk-produk pembersih yang biasa di import dari luar negeri juga tidak ada yang tertulis membersihkan fungus (jamur) adanya mineral deposit removal atau water sport removal.

“Kemungkinan jamur muncul sebenarnya justru pada kabin. Alasannya jamur tersebut bisa berasal dari sisa makanan seperti remah roti atau sisa biskuit atau bisa juga dari kabin yang lembab," kata Aca.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/04/172100515/salah-kaprah-tentang-jamur-di-bodi-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke