JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya komponen berdimensi besar dan yang umum saja yang dipalsukan, tapi beberapa komponen di dalam mesin yang sifatnya tak terlihat mata, ternyata juga banyak imitasinya.
Contohnya seperti filter oli. Komponen yang masuk dalam daftar fast moving ini patut menjadi perhatian pemilik kendaraan, khususnya pengguna mobil.
Anjar Rosjadi, Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan tak sedikit filter oli yang beredar di aftermarket adalah barang imitasi. Bahkan sudah ada beberapa contoh kasus yang menimpa konsumen Daihatsu.
"Ini (filter oli) salah satunya yang sering dipalsukan. Jadi dari segi skala, memang komponen fast moving itu paling banyak imitasinya, karena semakin banyak demand semakin gencar barang palsunya di pasaran," kata Anjar kepada Kompas.com, Minggu (30/8/2020).
Menurut Anjar, meski bentuknya kecil, namun peran dari filter oli tidak bisa diabaikan. Fungsinya untuk menyaring kotoran atau residu di dalam mesin sangatlah penting.
Karena itu, bila ada konsumen yang memilih membeli filter oli palsu dibandingkan asli, pasti akan menerima dampak yang lebih merugikan di kemudian hari.
Mulai dari ruang mesin yang menjadi lebih cepat kotor, pengendapan residu, sampai berdampak pada sisi performa kendaraan yang tentunya berujung pada perbaikan kendaraan yang lebih mahal lagi ongkosnya.
"Fungsi filter itu kan menyaring kotoran, dalam konteks ini yang ada di dalam ruang mesin. Jadi filter wajib diganti setiap pergantian oli mesin, karena pastinya itu banyak kotoran atau residunya," ucap Anjar.
"Pada kasus filter palsu, meski bentuk sama tapi kemampuan untuk menyaring kotoran itu tidak sebaik aslinya, jadi akan banyak kotoran yang tidak tersaring dan membuat ruang mesin kotor," kata dia.
Anjar menjelaskan meski pun hanya berdampak membuat mesin kotor, namum bila didiamkan dalam jangka waktu lama dan terus-menerus menggunakan komponen imitasi, maka bisa fatal akibatnya, yakni membuat mesin jebol.
Namun sebelum mesin jebol, efek terdekat yang dialami konsumen adalah performa mesin yang turun, tarikan yang berat sehingga membuat konsumsi bahan bakar juga jauh lebih boros.
"Kalau sampai jebol memang lama, tapi intinya ujung-ujungnya itu secara cost perbaikan akan jauh lebih mahal dibandingkan konsumen beli komponen yang asli. Kesimpulannya, konsumen tetap akan dirugikan," ujar Anjar.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/31/091200215/banyak-filter-oli-palsu-ini-dampaknya-bagi-mesin-mobil