JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca panas terik sedang terjadi di Jakarta dan sekitarnya pada beberapa hari belakangan ini. Cuaca cerah memang menyenangkan, tapi jika sangat panas juga bisa berdampak buruk.
Salah satu dampaknya adalah pada bodi mobil. Sebab, bagian eksterior ini yang terpapar langsung sinar matahari.
Untuk itu, penting bagi pemilik mobil menjaga kebersihan bodi mobil agar lapisan cat dapat bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem.
Stefanus Yoga, dari Detailworks MotoSpa, di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan, mengatakan, jika mobil kotor, terutama setelah terkena hujam, akan cepat sekali membentuk waterspot (jamur).
"Sebab, panas matahari mempercepat proses oksidasi mineral," ujar Yoga, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Tak hanya air yang dapat memberikan dampak pada bodi mobil. Kotoran burung atau getah pohon juga tak kalah berbahayanya.
"Kotoran burung atau getah pohon dapat meresap ke lapisan pernis dengan sangat cepat. Efeknya, warna cat bisa memudar lama-kelamaan," kata Yoga.
Menurut Yoga, jika sudah seperti itu, tidak bisa lagi dibersihkan, harus melalui proses wet sanding (pengamplasan) dan dilanjutkan dengan poles.
Salah satu langkah untuk mengatasi cuaca panas ekstrem adalah dengan memberikan lapisan pelindung pada cat mobil. Lapisan coating yang memberikan efek daun talas berfungsi mengurangi kotoran yang menempel pada bodi.
“Jadi catnya terlindung dari UV dan infrared yang dihasilkan dari sinar matahari. Apalagi coating bersifat antistatic, jadi debu maupun kotoran tidak mudah menempel,” ujar Yoga.
Yoga menambahkan, suhu panas jelas berpengaruh, tapi yang cepat pudar adalah lapisan coating tersebut. Tidak langsung berdampak pada lapisan catnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/27/194100415/simak-dampak-buruk-panas-terik-pada-bodi-mobil