Alasan Utama Mobil Harus Gunakan Cairan Khusus Wiper

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca mobil yang bersih membantu pengemudi untuk fokus dan nyaman berkendara. Cara paling praktis membersihkan kaca mobil saat berkendara adalah menyemprotkannya dengan menggunakan nozzle.

Cairan akan keluar dari nozzle mengarah ke kaca mobil. Selanjutnya, tinggal gunakan wiper untuk menyapu atau membersihkan cairan tersebut.

Namun, banyak pemilik mobil yang menganggap remeh cairan tersebut. Tak sedikit yang menggunakan air sabun biasa atau hanya air saja untuk mengisi tempat cairan wiper.

Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, mengisi cairan wiper sebaiknya menggunakan cairan khusus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk membantu kinerja wiper menyapu permukaan kaca.

"Baiknya menggunakan wiper fluid karena memang sudah dibuat khusus itu pembersih kaca, jangan sembarang mengisi dengan air sabun biasa apalagi bila ada kandungan detergennya," ujar Anjar, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ada kandungan pH yang lebih terkomposisi pada cairan khusus wiper. Fungsinya tak hanya untuk menjaga kejernihan kaca mobil, lebih dari itu juga menjaga komponen lain, seperti lapisan kaca dan karet wiper sendiri.

"Cairan wiper yang baik memiliki efek daun talas, artinya dengan kandungan yang khusus bisa membuat air cepat mengalir dari kaca. Dengan begitu kerja wiper membersihkan dan menjaga visibilitas saat berkendara juga lebih optimal," kata Anjar.

Menurut Anjar, sulit untuk mengetahui kandungan sampo atau air sabun seperti apa dampaknya. Dikhawatirkan malah akan membuat kaca bermasalah, seperti menimbulkan efek pelangi yang mengganggu pandangan berkendara.

"Bila terpaksa, lebih baik pakai air biasa saja, tidak usah dicampur-campur dengan sabun atau sampo," kata Anjar.

Anjar menambahkan, cairan sabun yang mengandung deterjen memiliki efek buruk, karena bisa menimbulkan kerak pada lubang nozzle. Bila kerak tersebut mengering, otomatis akan menyumbat cairan wiper keluar.