Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Okupansi Angkutan Kota DKI Jakarta Masih Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembatasan kendaraan bermotor roda empat pribadi dengan sistem ganjil genap sudah mulai berlaku sejak senin (10/8/2020). Namun semenjak itu, kenaikan jumlah penumpang di angkutan umum masih belum bertambah.

Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengatakan, walaupun sudah mulai banyak angkutan yang beroperasi, okupansinya masih saja rendah.

“Angkutan kota sudah 40 persen yang beroperasi, namun masih rendah okupansinya. Dibandingkan awal pandemi, sekarang angkutan sudah mulai bergerak sedikit,” ucap Shafruhan saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Menurut Shafruhan, saat awal masa pandemi, usaha transportasi umum sudah benar-benar tidak ada pemasukan. Sekarang sudah lebih baik kondisinya walaupun masih sedikit okupansi dari angkutan umum tersebut.

Terkait bantuan dari Polri kepada pengemudi angkutan umum, Shafruhan mengatakan kalau program tersebut masih kurang jelas. Walaupun terlihat adanya pemberian bantuan, namun belum dirasakan oleh seluruh pengemudi.

“Tambah enggak jelas bantuannya, hanya sebagian kecil saja yang terima, jadi belum merata,” ucap Shafruhan.

Diketahui kalau bantuan ini ditujukan bagi pekerja di sektor transportasi umum yang terdampak pandemi Covid-19. Jenis bantuannya berupa pelatihan tentang protokol kesehatan di angkutan umum dan pemberian uang Rp 600.000 selama 3 bulan.

“Mungkin anggaran bantuannya terbatas, jadi hanya sebagian awak angkutan yang menerimanya,” kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/16/150100815/okupansi-angkutan-kota-dki-jakarta-masih-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke