Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Musim Hujan, Pengguna Motor Jangan Lakukan 4 Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan oleh pengguna sepeda motor, salah satunya, yaitu mantel atau jas hujan.

Perangkat ini tidak boleh dilupakan dan harus selalu berada di bagasi motor agar saat hujan turun pengendara tidak perlu berteduh.

Selain tidak boleh melupakan jas hujan, ada beberapa perilaku lain yang seharusnya dihindari oleh pengendara di kala hujan.

Berikut beberapa perilaku yang perlu dihindari pengendara sepeda motor saat hujan

1. Berteduh di tempat yang tidak sesuai

Saat hujan turun dan pengendara motor tidak membawa mantel salah satu yang sering dilakukan adalah berteduh.

Hanya saja, dalam memilih tempat berteduh kadang pengemudi motor mengabaikan perihal keamanannya.

Misalkan berteduh di bawah reklame, di bawah jembatan, di bawah flyover atau bahkan di lorong underpass.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, saat berteduh harus memilih tempat yang aman dan tidak mengganggu lalu lintas.

Jusri menyarankan agar menghindari berteduh di bawah reklame. Hal ini karena ada potensi bahaya yang bisa menimpa orang yang berteduh di bawahnya seperti reklame tumbang.

"Bahaya papan reklame tumbang bisa menimpa orang yang berteduh, untuk pengendara motor sebaiknya memilih tempat berteduh yang aman dan tidak mengganggu pengguna jalan lain,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

2. Mencopot alas kaki

Mencopot alas kaki menjadi salah satu perilaku yang banyak dilakukan oleh pengendara sepeda motor saat hujan terutama yang mengenakan sepatu.

Alasannya tidak lain agar sepatu yang biasa digunakan untuk bekerja tidak basah. Padahal, aksi itu justru berbahaya karena saat pengendara tidak mengenakan alas kaki akan mengurangi traksi dengan aspal.

Sepatu atau alas kaki menjadi satu perangkat yang harus dikenakan oleh pengendara sepeda motor. Selain bisa melindungi kaki dari benturan batu atau aspal, juga untuk meningkatkan traksi.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan, pentingnya menggunakan sepatu saat berkendara sepeda motor.

Selain untuk memberikan kenyamanan saat berkendara karena tidak licin, sepatu juga untuk melindungi kaki dari benturan atau kecelakaan yang bisa saja terjadi.

“Hak sepatu memiliki manfaat agar tidak licin saat kondisi basah, maupun digunakan waktu melakukan pengereman atau pergantian gigi,” ujar Agus.

3. Pakai jas hujan model ponco

Menggunakan jas hujan tidak boleh asal pakai dan bisa melindungi dari guyuran air hujan. Model mantel hujan pun harus sesuai dan aman saat digunakan saat mengendarai sepeda motor.

Selama ini tidak sedikit pengendara maupun pembonceng yang mengabaikan keselamatan dengan menggunakan jas hujan model ponco.

Padahal, model jas hujan tersebut sangat berbahaya karena jika lalai bisa menyangkut pada roda belakang dan tidak jarang menyebabkan kecelakaan.

Kejadian ini juga sudah beberapa kali terjadi di berbagai daerah, bahkan ada yang sampaimengalami luka cukup parah.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, secara kegunaan jas hujan ponco tidak mampu melindungi tubuh secara maksimal dari air.

Di samping itu, mantel hujan model ponco juga rawan tersangkut di setang pengendara lain dan gir rantai.

"Jas hujan ponco memang sangat simpel dan mudah saat digunakan namun resikonya adalah jika menggunakan motor bebek atau sport maka ada kemungkinan bagian bawah jas hujan tersangkut di gir dan rantai," katanya.

4. Menggunakan payung

Perilaku nyeleneh lainnya yang juga dilakukan oleh pengendara sepeda motor saat hujan adalah menggunakan payung.

Padahal, selain berbahaya aksi ini juga tidaklah efektif untuk menghindarkan pengendara dari guyuran air hujan.

Trainer Yamaha Riding Academy On Road and Off Road Setyo Suyarko mengatakan, berkendara menggunakan payung sangat tidak disarankan.

“Pertama, riding pasti dengan satu tangan karena memegang payung. Kondisi ini dapat berakibat tidak seimbang, respons lambat, dan lebih sulit untuk bermanuver,” ujarnya Setyo.

Kalaupun payung dipegang pembonceng, tambah Setyo, tetap saja motor menjadi tidak stabil. Yang kedua payung akan menahan angin sehingga motor dan pengendara tidak seimbang dan dapat menyebabkan kecelakaan.

“Terakhir, jika payung terjatuh atau terlepas dari genggaman bisa mengganggu pengendara lain. Payung terjatuh juga bisa menyebabkan kecelakaan,” ucap Setyo.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/14/140200315/saat-musim-hujan-pengguna-motor-jangan-lakukan-4-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke