Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkan Mencampur Aditif pada Pelumas Kendaraan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit pengguna kendaraan, khususnya mobil mencampur suplemen pada pelumas. Biasanya yang dilakukan, yaitu menambah zat aditif, dengan tujuan untuk memaksimalkan performa dari oli tersebut.

Tetapi, benarkah zat aditif yang dicampur pada oli bisa meningkatkan performa pelumas? Menanggapi anggapan itu, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor ( TAM) Didi Ahadi menjelaskan, penambahan aditif pada oli tidak selalu memberikan efek yang bagus pada mesin.

Sebaliknya, jika penambahan tidak sesuai justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin lantaran pelumas bisa menggumpal.

“Penambahan aditif pada oli sangat berbahaya, jika tidak sesuai bukan tidak mungkin akan menyebabkan oli menggumpal dan tidak bisa melakukan pelumasan dengan sempurna,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Didi menambahkan, aditif pada oli memang bisa dikatakan seperti suplemen. Tetapi, ketentuan dalam pencampurannya juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

“Kalau dicampur (sendiri) bisa berbahaya. Hal ini karena aditif bisa menyebabkan kerak pada mesin, bahkan olinya bisa menggumpal,” katanya.

Seri Pelumas Baru

Repsol memperkenalkan formula pelumas XR-Technology yang inovatif. Inovasi terbaru ini dihadirkan untuk pasar Asia, dengan perhatian khusus pada pasar Indonesia.

Inovasi yang dilakukan, yakni menggunakan XR-Technology untuk meningkatkan formulasi pelumas, hingga melampaui kinerja pelumasan dalam hal perlindungan keausan, kebersihan mesin, dan durabilitas pelumas.

Tony Legi, CEO PT Pacific Lubritama Indonesia (PLI) menjelaskan, dengan hadirnya produk baru dan teknologi yang semakin maju, PLI berkomitmen untuk menghadirkan kinerja bisnis yang lebih baik.

Pengembangan produk dilakukan untuk menunjang penjualan, dengan dibantu sistem distribusi dengan dukungan tenaga pemasaran bagi seluruh entitas dalam jaringan pemasaran dan konsumen.

"XR-Technology adalah teknologi terbaru yang dikembangkan Repsol dengan tujuan untuk mencapai kinerja melebihi ekspektasi manufaktur kendaraan di Asia Pasifik. Temperatur yang tinggi di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, membutuhkan perlindungan lebih bagi mesin kendaraan," kata Tony dalam siaran resmi, Jumat (14/8/2020).

https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/14/105352315/bolehkan-mencampur-aditif-pada-pelumas-kendaraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke