JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu rutinitas yang biasa dilakukan oleh para biker adalah mencuci sepeda motor. Hal tersebut bisa dilakukan sendiri atau cara praktis menggunakan jasa tempat pencucian umum dan tinggal bayar.
Bicara soal cuci motor, ada kebiasaan yang baiknya dihindari ketika pergi ke tempat pencucian umum, yaitu kapan waktu pencucian dilakukan.
Biasanya, di tempat cucian umum, pelanggan datang, motor langsung dicuci kalau tidak dalam keadaan antre. Masalahnya, aktivitas mencuci ini biasa dilakukan setelah perjalanan jauh dari kantor ke rumah dengan jarak puluhan kilometer, dengan alasan hemat waktu.
Jadi, biker kurang awas kalau sebenarnya mencuci motor dalam kondisi mesin panas kurang ideal untuk dilakukan.
Kepala Mekanik Bengkel AHASS Depok, Syamsuddin, menjelaskan, ada potensi kerusakan apabila mesin yang sedang panas langsung disiram air yang dingin. Salah satu kasus yang pernah ditemui adalah retaknya blok mesin.
“Tanda awal yang paling mudah dilihat kalau mulai ada bercak atau bagian yang mengelupas,” ujar Syamsuddin saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Syamsuddin, timbulnya bercak atau bagian mengelupas pada blok mesin terjadi karena perubahan suhu yang drastis. Kondisi semacam ini memang tidak langsung terjadi. Namun, bisa muncul jika dilakukan terus-menerus.
Untuk mencegah hal itu, Syamsuddin menyarankan pengguna motor untuk tidak langsung membiarkan motornya dicuci saat kondisi mesin panas. Jika memungkinkan, sebaiknya tunggu dulu mesin motor kembali dingin selama 15-30 menit. Setelah itu, baru dilakukan aktivitas pencucian.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/12/192100215/hindari-kebiasaan-cuci-motor-setelah-pulang-kerja