JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Indonesia memiliki tampilan yang berbeda-beda setiap perusahaan otobus (PO). Tampilan ini biasa dikenal sebagai livery, yang menempel pada bagian bodi bus.
Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya, mengatakan, adanya livery yang berbeda pada setiap PO menjadi ciri khas agar mudah dikenali oleh penumpang.
“Livery juga sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada minat penumpang untuk naik bus tersebut. Jadi lebih ke ciri khasnya saja, tidak tertukar dengan bus lain,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Rabu (12/8/2020).
Livery pada bus sendiri ada banyak jenisnya. Misalnya ada yang berkonsep dengan grafis modern, kemudian ada unsur seperti hewan, dan batik. Bahkan, ada beberapa PO yang menggunakan livery yang sama sejak awal didirikan.
“Ada livery yang abadi, khas daerah PO tersebut, misalnya seperti PO Harapan Jaya dengan perpaduan warna oranye dan putih, kemudian ada gambar kuda di bagian belakangnya,” kata Dimas.
Kemudian salah satu PO dengan livery yang abadi yaitu PO Raya. Memiliki paduan warna merah dan putih di sekujur bodinya. Kemudian untuk contoh PO yang menggunakan grafis modern seperti milik PO Haryanto, meskipun berbeda-beda setiap armadanya, secara umum konsepnya sama.
Untuk PO yang menggunakan livery binatang, misalnya PO Safari Dharma Raya dengan gambar gajah di bagian samping belakang. Kemudian, ada juga PO Primadona asal Sulawesi yang menyertai gambar burung pada bodi busnya.
“Livery bus saat ini juga pakai kombinasi antara cutting sticker dan sticker printing. Jadi tidak seperti bus zaman dahulu yang biasanya full cat. Misalnya untuk gambar kuda di Harapan Jaya itu dari sticker, sedangkan bodinya yang oranye dan putih, itu cat,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/12/154100115/livery-bus-wujud-ciri-khas-agar-mudah-dikenali-penumpang